Science hanyalah setitik dari luasnya hakikat semesta. Mari kita dengar pendapat alternatif tanpa peduli benar tidaknya. Demi mengintip luasnya ilmu yang masih menjadi misteri...
Showing posts with label UFO-alien. Show all posts
Showing posts with label UFO-alien. Show all posts
Wednesday, August 03, 2005
Makhluk Asing dari Planet Cyrius
Seorang wanita tua bernama Rukmini (61 tahun) mengaku sering berkomunikasi dengan makhluk asing dari planet lain. Kemampuannya itu diperoleh setelah dia menekuni dunia spiritual. Siapakah sebenarnya sosok Rukmini dan bagaimana dia bisa berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa itu, wartawan tabloid Era Baru, Racmat Pudiyanto mewawancarainya di rumahnya kawasan Cilandak Dalam, Jakarta Selatan. Berikut kisahnya:
Saya dilahirkan dari keluarga spiritual dan dibesarkan di lingkungan berbagai agama. Ayah saya adalah seorang pentolan dari The George Phisical Society yang bermarkas di Adyar, Madras, India. Di Phisical Society, orang mempelajari esoteriknya agama. Sejak dahulu saya terbiasa bergaul dengan saudara-saudara yang beragama Kristen dan Islam. Saya sendiri dari gereja Katolik. Bertemu dengan saudara-saudara yang sudah haji, datang ke gereja lalu komunikasi menyapa dengan brother and sister, merupakan sesuatu hal yang indah bagiku, di mana tidak ada yang mendeskreditkan agama. Semua agama bagi saya adalah bagus, tergantung bagaimana pelaksanaannya.
Hingga usia saya sekarang 61 tahun, saya setia sebagai seorang vegetarian. Semua anggota dalam keluarga saya tidak makan daging. Semua ada lima anak. Ayah saya dari Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang sangat gemar membaca, koleksi bukunya ribuan. Rukmini kecil suka membersihkan koleksi buku dan menatanya. Suatu ketika saya membuka buku astrologi yang membahas mengenai “cakra”, dan ia menyukainya. Sejak saat itu, dalam usia 6 tahun, saya mulai berminat pada hal yang bernuansa spiritual. Hal yang diingatnya saat berumur 9 tahun, ayahnya bilang, “Kamu harus hidup baik, apa yang kamu lakukan di sini akan kamu alami di kehidupanmu yang akan datang. Dan apa yang kamu alami sekarang ini, itu karena hidup kamu di masa lalu, itu suatu pembelajaran.” Saya tidak mengerti hukum karma tapi pembelajaran. Kemudian saya belajar bahwa manusia itu lahir dan mati seperti yang diajarkan dalam agama. Begitu tahu itu saya tidak pernah dengki, tidak pernah iri. “Saya lihat orang kaya, oke-oke saja, itu haknya,” katanya.
Begitu lulus SMP hingga menyelesaikan SMA, saya merasa seperti ada inner voice, bahwa saya harus jalan ke spiritual nanti kalau di atas usia 40. Tuhan memberikan pilihan bebas, jadi ayahku pun tidak memaksa. Begitu lulus dari Fakultas Arsitektur, Universitas Parahyangan, Bandung, saya hijrah ke Jakarta tepat di masa Bang Ali Sadikin (gubernur DKI waktu itu) membuka proyek-proyek pembangunan dan sebagainya. Di ibukota saya sering kali dicopet. Suatu ketika saya menderita penyakit yang sebetulnya tidak tahu, memang saya mengidap migrain waktu umur 13 tahun. Setelah berkeluarga, ginjalnya sempat terinfeksi, dan anak saya juga sering sakit yang tidak diketahui gejalanya. Karena seringnya menderita sakit, saya akhirnya minta bantuan guru spiritual saya di Surabaya. Saya diminta untuk melakukan pengobatan diri sendiri dengan cara diam selama setengah jam.
Dan… saya mulai melihat (kehidupan sebelumnya) ketika masih bayi, waktu itu di Perancis dengan rambut keriting dan lain sebagainya. Saya enggak mengerti saya tanya guru saya, kok dengan pengobatan diri sendiri, saya melihat bla-bla-bla. Saya enggak tahu mengenai past life (kehidupan sebelumnya), siapa tahu dulu saya seorang algojo dan sebagainya, kalau belum siap kan orang bisa kaget. Setelahnya saya belajar meditasi, saya pernah ikut Anand Khrisna, namun sekarang tidak lagi.
Suatu saat sekitar bulan Februari atau April 2003, pada hari Minggu, pembantu saya tidak ada, saya bersih-bersih rumah sendiri, anak saya baru kegiatan “administratif” dan sedang sakit kepala. Karena baru sibuk saya tidak memperhatikan sekelilingnya. Saya baru repot, habis mandi. Mendadak dengan ekor matanya ia melihat sebuah sosok, ia melihat, sosok yang menyerupai boneka-boneka yang biasa dipakai untuk model pakaian. Bentuknya mirip orang tapi tidak kelihatan ada mata, maupun indera lainnya, hanya polos. Sosok itu pun kayak orang pakai kaus, pelontos, tidak ada rambut. Saya tanya how are you? Sudah berapa lama Anda di sini? Tiga jam jawabnya. Kamu ngapain ke sini kamu siapa, dari mana? Ia bilang dari planet Cyrius B. Planet Cyrius A dan B belum lama ditemukan. Suku Aborigin di Australia dan Afrika sudah mengetahui ada planet Cyrius. Gambar-gambar di gua Aborigin sudah ada, menggambarkan makhluk dari planet Cyrius, karena atas bimbingan humanoid, berbentuk seperti manusia, mungkin dari planet lain.
Saya bertanya lebih lanjut, “Anda ngapain di sini?” Menyebarkan unconditional love, cinta kasih tanpa pengondisian, jawabnya. “Anda di bumi sudah pergi ke mana saja?” Dia bilang sudah keempat atau lima tempat. “Anda dengan siapa saja?” Saya dengan empat teman saya, jawabnya. “Berapa lama Anda perlu?” Sebentar, katanya. Saya lihat cahaya begitu besar, karena kita lagi sibuk dengan pekerjaan di dimensi tiga ini dia menurunkan frekwensi dia supaya kita melihat.
Kemudian saya tanya, “Kamu datang dengan apa?” Dengan spaceship, di atas, jauh dari sini sekitar 15 km dari rumah ini. Saya lihat wo…, its so beautiful, its so light, mereka berupa cahaya bukan mereka yang masih punya tubuh fisik kayak kita. Tampak pesawatnya menyerupai sebuah balon besar yang sangat indah. Warnanya belum pernah dikenal di bumi, putih frosted, yang dikombinasi oleh warna hijau muda, ada gelembung hijau muda, pinkes purple, ungu nila sedikit, begitu bagus. Lalu saya tanya lagi, “Anda di Indonesia sudah pergi ke mana saja?” Dia bilang belum ke mana-mana, baru di sini saja. “Kapan Anda datang lagi?” Tomorrow. Setelah itu mereka kembali ke atas. Saya melihat ke atas lucu, tampak seperti sebuah cerita, manusia duduk di bulan dengan kaki ongkang-ongkang. Mereka duduk di pesawatnya dan tidak jelas di mana pintu masuknya.
Besoknya saya mengumpulkan teman-teman grup meditasi, saya tidak bercerita apa pun, saya ingin mereka melihat sendiri, saya tidak mau terkondisi olehnya. Ada tiga orang yang sanggup melihat sampai ke cahaya, lalu saya tanya, “Anda melihat sesuatu yang lain enggak di sini?” Ia menjawab, “Oo… banyak cahaya, ada yang belum pernah ketemu. Saya melihat pemandangan di situ.” Setelahnya mereka pergi. Di situlah kita bisa melihat kalau mereka bisa menurunkan cahayanya.
Spaceship dari alien yang jahat juga banyak, dan mestinya bukan berupa cahaya. Saya meyakini mereka pernah invasi ke bumi pada waktu kejatuhan Atlantis. Dan sekarang masih ada di bawah sungai Eufrat dan Tigris, karena itulah kawasan Timur Tengah bergolak terus. Mereka hidup dari amarah, kedengkian, kebencian, hidup dari energi itu. Sedangkan cahaya itu dari love, unconditional love. Mereka yang datang dari planet-planet dimensi kelima datang dengan spaceship. Mereka yang datang dari dimensi keempat, kelima bisa dilihat. Mereka menurunkan frekwensi baru bisa melihat. Tetapi kalau yang spesies biasa bukan mereka yang dari tingkat tinggi tapi dari dimensi kelima. Alien yang datang dari planet Cyrius adalah dari dimensi ke-12, cahaya 12. Setiap level ada tujuh, ada orang yang bilang langit ketujuh, orang Buddha mengatakan nirvana, yaitu lapisan ketujuh.
Manusia dari Finlandia keturunan dari Sirius:
Sunday, June 19, 2005
Wawancara Mengenai UFO
Dalam buku ôMenyingkap Rahasia Piring Terbangö oleh J. Salatun, ada bagian yang memuat wawancara penulis dengan seorang paranormal yang bernama Agusnain. Agusnain tidak menjawab segala pertanyaan dengan secara langsung. Tetapi ia terlebih dahulu membuat suatu hubungan dengan sinar alam malakut yang memenuhi jagat raya, melepaskan kekuatan rohnya ke jagat raya, dan menemukan jawaban yang sesuai dengan izin Tuhan Yang Maha Kuasa.
Jawaban Agusnain antara lain:
a. Piring Terbang itu memang ada. Dan merupakan buatan makhluk dari alam yang ada di jagat raya.
b. Ketika ditanyakan dari mana asal makhluk piring terbang itu, Agusnain mengatakan bahwa piring terbang itu datangnya dari salah satu tatasurya yang berada dalam Galaxy ini sendiri. Dan menurut Agusnain bintang asal dari makhluk piring terbang itu mempunyai beberapa nama dari ilmu Astronomi: Antara lain YC 5473, dengan arti Yale Catalogue. Bintang YC 5473 mempunyai spektrum dari golongan A5, yang berarti suhunya lebih tinggi (yaitu 11.000 derajat Celcius) dari matahari kita (5.000 derajat Celcius).
Jauh bintang itu dari tata surya kita adalah 203,7 tahun cahaya.
c. Seterusnya Agusnain menjawab, planet piring terbang mempunyai matahari sendiri. Planitnya lebih kecil dari bumi ini. Dan matahari mereka juga tampak lebih kecil. Warna langit di sana kehitam-hitaman agak lembayung.Bentuk awan tak ada yang bergumpal-gumpal. Hanya ada garis-garis tipis seperti serat-serat. Anehnya, walau siang hari bintang-bintang kelihatan dengan jelas. Tak ada lautan, hanya danau-danau dan sungai kecil. Hujan, sedikit.
d. Tentang makhluk piring terbang, Agusnain mengatakan mereka jangkung (10' = 3 meter). Berlengan panjang hampir sampai ke lutut. Tangan mereka juga mempunyai lima buah jari. Perawakannya agak serba kurus.
e. Paduan logam piring terbang itu mempunyai sifat-sifat tertentu tetapi hanya untuk suatu jangka tertentu. Sesudah jangka itu, paduan tadi kehilangan sifat-sifatnya sehingga piring terbang tidak dapat dipakai lagi dan dibuang. Agusnain ômelihatö suatu dump yang terdiri dari tumpukan piring terbang yang sudah dibuang.
Tulisan ini timbul bukan karena kelatahan demam piring terbang yang pada saat ini melanda seluruh dunia. Tetapi merupakan hasil penyelidikan penulis selama 12 tahun lebih. Dari mencoba gerakan cakram aluminium yang digasingkan dengan tali. Sampai kepada menimbang bobot cakram itu sendiri dalam keadaan bergasing. Kemudian memikirkan, bagaimana menimbulkan sumber listrik yang maha kuat untuk menggasingkan cakram itu dari dalam bangun bentuk pesawat piring terbang mini.
Kemudian di kesempatan lain penulis juga melakukan wawancara dengan roh sakti Nenek Baju Berenda dan Bergelang Kaki melalui perantaraan seorang medium yang bernama Datuk Tuah. Inilah petikan wawancaranya:
Pertanyaan:öKekuatan apakah yang menerbangkan pesawat besi tembaga itu?ö
Jawab:öDengan kekuatan yang terkandung didalam besi dan tembaga itu sendiriö
.
Pertanyaan:öBagaimanakah sebenarnya bentuk piring terbang itu?ö
Jawab:öSebenarnya ada dua macam saja, yang pipih seperti piring penadah gelas kopi dan bulat panjang seperti labuö.
Tanya:öBagaimanakah bentuk dan gerakan piring terbang itu?ö
Jawab:öIa berputar seperti gerak putaran Al-Arsyh (tapak istana kerajaan Tuhan) yang arahnya seperti gerak orang naik haji thawaf mengelilingi KaÆbah.
Tanya:öMakhluk apakah yang mengendalikan piring terbang itu?ö
Jawab:öMereka makhluk kasar biasa. Tetapi bukan manusia yang hidup di muka bumi. Mereka dari salah satu bintang lain. Tetapi tempat mereka menetap ada di atas bumi iniö.
Tanya:öDi mana mereka tinggal berkumpul?ö
Jawab:öDi bawah airö.
Tanya:öLaut di arah mana?ö
Jawab:öArah Maghrib.......yang terdalam, yang ada jurang didasarnyaö.
Tanya: ôApakah ada bahan cair lain yang digunakan Piring Terbang?ö
Jawab: ôTidak ada bahan cair, hanya timah sebagai kekuatan ke tigaö.
Tanya: Pernahkah nenek berusaha mendekati piring terbang itu?
Jawab: Banyak dari beberapa golongan jin dan makhluk halus lain ingin masuk kedalamnya. Tetapi tak berhasil.
Tanya: Apakah nenek diserang mereka?
Jawab: Tidak, mereka tak pernah mengganggu makhluk lain. Hanya membuat rintangan, sekiranya mereka dalam keadaan terpaksa. Piring terbang itu sendiri, lebih panas dari kawah gunung berapi. Itulah halangan pertama dari makhluk-makhluk halus dan kasar untuk mendekatinya.
Tanya: ôApakah makhluk pembawa piring terbang itu ikut juga berputar bersama pesawat mereka?
Jawab: Tidak. Sebab mereka berada di dalam ruangan berbentuk sebuah bola besi yang amat bulat tak ikut berputar dengan bagian lainnnya.
Tanya: Dimanakah letak bola besi penumpang itu?
Jawab: Pada bagian pusar piringnya.
Tanya: Apakah kelihatan dari luar?
Jawab: Seperlima bulatan pada bagian atas, dan seperlima lagi dari bulatan sebelah bawah, tampak menonjol dari keseluruhan bentuk piring.
Tanya: Apakah bola ruangan penumpang itu terletak rapat dengan rongga badan piring terbang?
Jawab: Tidak. Sekeliling bola itu mempunyai jarak tertentu dengan rongga pesawat.
Tanya: Tak ada sedikitpun bagian yang bersinggungan?
Jawab: Tidak.
Kesimpulan penulis: Bola ruangan penumpang bisa mengambang seperti itu karena bagian luar besi bola penumpang bermuatan kutub magnit yang sama dengan rongga poros cakram. Dan teori ini juga pernah penulis nyatakan kepada beberapa orang insinyur elektro, yang juga menerimanya sebagai logika teknologi, walaupun belum ada peralatan teknologi zaman ini yang mempergunakan cara itu. Dan penulis sendiri belum lagi menghitung secara teliti, berapa tenaga tolak menolak besi magnit sekutub pada setiap 1 cm2.
a. Bukan tidak mungkin salah satu paduan itu terdiri dari besi magnit yang telah kehilangan kekuatan kutub magnit, seperti keadaan besi magnit di dalam sebuah dinamo sepeda, atau dinamo sebuah mobil model lama. Besi magnit yang aus itu, tidak lagi mengelarkan imbas sekuat yang diperlukan untuk menggerakkan suatu dinamo listrik.
b. Tembaga yang kehilangan sifatnya. Misalnya kawat tembaga yang terlalu kuat menerima aliran listrik, akan berubah menjadi keristal tembaga, yang tidak mampu lagi dengan sempurna mengalirkan arus listrik.
c. Timah yang kehilangan sifatnya, hampir tak obahnya sebagai lempeng timah di dalam baterai basah. Pada baterai tua, lempeng lempeng timah itu rusak menjadi pecahan-pecahan seperti loyang (yang ada juga hubungannya dengan bertambahnya kadar loyang di udara, bila piring terang baru saja meninggalkan suatu tempat dengan kecepatan tinggi).
Kalau mengingat bahwa piring terbang ukuran besar diduga mempunyai garis tengah 90 m, dan bola penumpang yang terletak di bagian pusarnya berdiagonal 10 m, bayangkan betapa besarnya besi magnit yang harus digunakan untuk sebuah piring terbang! Dengan sendirinya berat bola penumpang harus pula diperhitungkan agar bola itu tetap mengambang pada rongga duduknya. Tapi bagaimana pula caranya agar penumpang tidak terikut dengan perubahan kedudukan bentuk cakram disaat ia terbang dengan segala gaya? Menurut pendapat penulis sendiri, bola penumpang itu mempunyai suatu alat pemberat dibagian bawahnya. Sehingga ia lebih mirip dengan patung campak golek, yang bagian bawahnya diberi timah pemberi pemberat. Sehingga dalam keadaan bagaimanapun, bagian yang berat itu tetap berada dibagian bawah.
Kini timbul pertanyaan: Dapatkah perputaran rongga besi cakram dengan dinding bola penumpang menghasilkan arus listrik walaupun keduanya terdiri dari magnit sekutub? Jika tidak, darimana datangnya sumber listrik berkekuatan tinggi yang terpancar dari sebuah piring tebang?
Seandainya memang sebagai sumber listrik, turbin elektromagnit sepantasnya terletak diantara kedua belahan cakram. Dan dari persaingan yang berlawanan arah akan terjadi imbas magnit yang cukup besar untuk sumber arus listrik yang kuat. Bola penompang dan rongga cakram yang mengandung magnit yang sekutub, hanya sekedar menjaga stabiliteit kedudukan bola penumpang. Teori ini mungkin dapat diterima akal. Karena beberapa saksi mengatakan melihat bagian tengah piring terbang itu kelihatan lebih kabur, daripada bagian keliling cakram yang lebih bercahaya menyilaukan.
Pandangan seperti itu dapat terjadi, jika bagian tengah (bola penumpang) piring terbang itu tidak bergasing sama sekali. Hanya kelihatan bercahaya, karena kena bias cahaya keliling cakram yang bergasing (membuat batas menjadi tidak menjadi kelihatan).
Kalau teori diatas mempunyai dasar kebenaran untuk dijadikan bahan dalam riset piring terbang, berarti sebagian dari rahasia stabiliteit ruangan penumpang dan sumber arus listriknya sudah dapat direka darimana datangnya. Tinggal lagi mengungkap bagaimana caranya mereka memperkuat sumber listrik itu, dan menghubungkannya dengan seluruh badan cakram yang pijar oleh arus listrik. Setidaknya penulis telah mencoba menyodorkan salah satu ranting kecil dari estimat teknologi yang terkandung didalam kekuatan piring terbang. Yang mungkin akan dapat digunakan untuk menyambung suatu kesimpulan lain yang selama ini terputus.
---
Jawaban Agusnain antara lain:
a. Piring Terbang itu memang ada. Dan merupakan buatan makhluk dari alam yang ada di jagat raya.
b. Ketika ditanyakan dari mana asal makhluk piring terbang itu, Agusnain mengatakan bahwa piring terbang itu datangnya dari salah satu tatasurya yang berada dalam Galaxy ini sendiri. Dan menurut Agusnain bintang asal dari makhluk piring terbang itu mempunyai beberapa nama dari ilmu Astronomi: Antara lain YC 5473, dengan arti Yale Catalogue. Bintang YC 5473 mempunyai spektrum dari golongan A5, yang berarti suhunya lebih tinggi (yaitu 11.000 derajat Celcius) dari matahari kita (5.000 derajat Celcius).
Jauh bintang itu dari tata surya kita adalah 203,7 tahun cahaya.
c. Seterusnya Agusnain menjawab, planet piring terbang mempunyai matahari sendiri. Planitnya lebih kecil dari bumi ini. Dan matahari mereka juga tampak lebih kecil. Warna langit di sana kehitam-hitaman agak lembayung.Bentuk awan tak ada yang bergumpal-gumpal. Hanya ada garis-garis tipis seperti serat-serat. Anehnya, walau siang hari bintang-bintang kelihatan dengan jelas. Tak ada lautan, hanya danau-danau dan sungai kecil. Hujan, sedikit.
d. Tentang makhluk piring terbang, Agusnain mengatakan mereka jangkung (10' = 3 meter). Berlengan panjang hampir sampai ke lutut. Tangan mereka juga mempunyai lima buah jari. Perawakannya agak serba kurus.
e. Paduan logam piring terbang itu mempunyai sifat-sifat tertentu tetapi hanya untuk suatu jangka tertentu. Sesudah jangka itu, paduan tadi kehilangan sifat-sifatnya sehingga piring terbang tidak dapat dipakai lagi dan dibuang. Agusnain ômelihatö suatu dump yang terdiri dari tumpukan piring terbang yang sudah dibuang.
Tulisan ini timbul bukan karena kelatahan demam piring terbang yang pada saat ini melanda seluruh dunia. Tetapi merupakan hasil penyelidikan penulis selama 12 tahun lebih. Dari mencoba gerakan cakram aluminium yang digasingkan dengan tali. Sampai kepada menimbang bobot cakram itu sendiri dalam keadaan bergasing. Kemudian memikirkan, bagaimana menimbulkan sumber listrik yang maha kuat untuk menggasingkan cakram itu dari dalam bangun bentuk pesawat piring terbang mini.
Kemudian di kesempatan lain penulis juga melakukan wawancara dengan roh sakti Nenek Baju Berenda dan Bergelang Kaki melalui perantaraan seorang medium yang bernama Datuk Tuah. Inilah petikan wawancaranya:
Pertanyaan:öKekuatan apakah yang menerbangkan pesawat besi tembaga itu?ö
Jawab:öDengan kekuatan yang terkandung didalam besi dan tembaga itu sendiriö
.
Pertanyaan:öBagaimanakah sebenarnya bentuk piring terbang itu?ö
Jawab:öSebenarnya ada dua macam saja, yang pipih seperti piring penadah gelas kopi dan bulat panjang seperti labuö.
Tanya:öBagaimanakah bentuk dan gerakan piring terbang itu?ö
Jawab:öIa berputar seperti gerak putaran Al-Arsyh (tapak istana kerajaan Tuhan) yang arahnya seperti gerak orang naik haji thawaf mengelilingi KaÆbah.
Tanya:öMakhluk apakah yang mengendalikan piring terbang itu?ö
Jawab:öMereka makhluk kasar biasa. Tetapi bukan manusia yang hidup di muka bumi. Mereka dari salah satu bintang lain. Tetapi tempat mereka menetap ada di atas bumi iniö.
Tanya:öDi mana mereka tinggal berkumpul?ö
Jawab:öDi bawah airö.
Tanya:öLaut di arah mana?ö
Jawab:öArah Maghrib.......yang terdalam, yang ada jurang didasarnyaö.
Tanya: ôApakah ada bahan cair lain yang digunakan Piring Terbang?ö
Jawab: ôTidak ada bahan cair, hanya timah sebagai kekuatan ke tigaö.
Tanya: Pernahkah nenek berusaha mendekati piring terbang itu?
Jawab: Banyak dari beberapa golongan jin dan makhluk halus lain ingin masuk kedalamnya. Tetapi tak berhasil.
Tanya: Apakah nenek diserang mereka?
Jawab: Tidak, mereka tak pernah mengganggu makhluk lain. Hanya membuat rintangan, sekiranya mereka dalam keadaan terpaksa. Piring terbang itu sendiri, lebih panas dari kawah gunung berapi. Itulah halangan pertama dari makhluk-makhluk halus dan kasar untuk mendekatinya.
Tanya: ôApakah makhluk pembawa piring terbang itu ikut juga berputar bersama pesawat mereka?
Jawab: Tidak. Sebab mereka berada di dalam ruangan berbentuk sebuah bola besi yang amat bulat tak ikut berputar dengan bagian lainnnya.
Tanya: Dimanakah letak bola besi penumpang itu?
Jawab: Pada bagian pusar piringnya.
Tanya: Apakah kelihatan dari luar?
Jawab: Seperlima bulatan pada bagian atas, dan seperlima lagi dari bulatan sebelah bawah, tampak menonjol dari keseluruhan bentuk piring.
Tanya: Apakah bola ruangan penumpang itu terletak rapat dengan rongga badan piring terbang?
Jawab: Tidak. Sekeliling bola itu mempunyai jarak tertentu dengan rongga pesawat.
Tanya: Tak ada sedikitpun bagian yang bersinggungan?
Jawab: Tidak.
Kesimpulan penulis: Bola ruangan penumpang bisa mengambang seperti itu karena bagian luar besi bola penumpang bermuatan kutub magnit yang sama dengan rongga poros cakram. Dan teori ini juga pernah penulis nyatakan kepada beberapa orang insinyur elektro, yang juga menerimanya sebagai logika teknologi, walaupun belum ada peralatan teknologi zaman ini yang mempergunakan cara itu. Dan penulis sendiri belum lagi menghitung secara teliti, berapa tenaga tolak menolak besi magnit sekutub pada setiap 1 cm2.
a. Bukan tidak mungkin salah satu paduan itu terdiri dari besi magnit yang telah kehilangan kekuatan kutub magnit, seperti keadaan besi magnit di dalam sebuah dinamo sepeda, atau dinamo sebuah mobil model lama. Besi magnit yang aus itu, tidak lagi mengelarkan imbas sekuat yang diperlukan untuk menggerakkan suatu dinamo listrik.
b. Tembaga yang kehilangan sifatnya. Misalnya kawat tembaga yang terlalu kuat menerima aliran listrik, akan berubah menjadi keristal tembaga, yang tidak mampu lagi dengan sempurna mengalirkan arus listrik.
c. Timah yang kehilangan sifatnya, hampir tak obahnya sebagai lempeng timah di dalam baterai basah. Pada baterai tua, lempeng lempeng timah itu rusak menjadi pecahan-pecahan seperti loyang (yang ada juga hubungannya dengan bertambahnya kadar loyang di udara, bila piring terang baru saja meninggalkan suatu tempat dengan kecepatan tinggi).
Kalau mengingat bahwa piring terbang ukuran besar diduga mempunyai garis tengah 90 m, dan bola penumpang yang terletak di bagian pusarnya berdiagonal 10 m, bayangkan betapa besarnya besi magnit yang harus digunakan untuk sebuah piring terbang! Dengan sendirinya berat bola penumpang harus pula diperhitungkan agar bola itu tetap mengambang pada rongga duduknya. Tapi bagaimana pula caranya agar penumpang tidak terikut dengan perubahan kedudukan bentuk cakram disaat ia terbang dengan segala gaya? Menurut pendapat penulis sendiri, bola penumpang itu mempunyai suatu alat pemberat dibagian bawahnya. Sehingga ia lebih mirip dengan patung campak golek, yang bagian bawahnya diberi timah pemberi pemberat. Sehingga dalam keadaan bagaimanapun, bagian yang berat itu tetap berada dibagian bawah.
Kini timbul pertanyaan: Dapatkah perputaran rongga besi cakram dengan dinding bola penumpang menghasilkan arus listrik walaupun keduanya terdiri dari magnit sekutub? Jika tidak, darimana datangnya sumber listrik berkekuatan tinggi yang terpancar dari sebuah piring tebang?
Seandainya memang sebagai sumber listrik, turbin elektromagnit sepantasnya terletak diantara kedua belahan cakram. Dan dari persaingan yang berlawanan arah akan terjadi imbas magnit yang cukup besar untuk sumber arus listrik yang kuat. Bola penompang dan rongga cakram yang mengandung magnit yang sekutub, hanya sekedar menjaga stabiliteit kedudukan bola penumpang. Teori ini mungkin dapat diterima akal. Karena beberapa saksi mengatakan melihat bagian tengah piring terbang itu kelihatan lebih kabur, daripada bagian keliling cakram yang lebih bercahaya menyilaukan.
Pandangan seperti itu dapat terjadi, jika bagian tengah (bola penumpang) piring terbang itu tidak bergasing sama sekali. Hanya kelihatan bercahaya, karena kena bias cahaya keliling cakram yang bergasing (membuat batas menjadi tidak menjadi kelihatan).
Kalau teori diatas mempunyai dasar kebenaran untuk dijadikan bahan dalam riset piring terbang, berarti sebagian dari rahasia stabiliteit ruangan penumpang dan sumber arus listriknya sudah dapat direka darimana datangnya. Tinggal lagi mengungkap bagaimana caranya mereka memperkuat sumber listrik itu, dan menghubungkannya dengan seluruh badan cakram yang pijar oleh arus listrik. Setidaknya penulis telah mencoba menyodorkan salah satu ranting kecil dari estimat teknologi yang terkandung didalam kekuatan piring terbang. Yang mungkin akan dapat digunakan untuk menyambung suatu kesimpulan lain yang selama ini terputus.
---
Misteri UFO
Banyak para penyelidik UFO ingin mengetahui suatu fakta penting. Ketika UFO disebut sebagai kendaraan milik makhluk asing, atau mungkin asalnya dari tentera kerajaan, muncul satu lagi kemungkinan yang mungkin tentang UFO yaitu benda itu berasal dari India dan Atlantis Kuno. Apa yang kita ketahui tentang pesawat terbang orang India kuno datangnya daripada sumber-sumber India kuno yang mencakup penulisan teks yang datangnya dari turun-temurun. Tanpa banyak prasangka bisa kita katakan bahwa kebanyakan teks ini adalah sah dan asli melihat sebagian besar belum lagi diterjemahkan dari bahasa Sanskrit lama.
Maharaja India Ashoka telah mendirikan sebuah organisasi "Sembilan Lelaki Misterius" yang merupakan para ilmuwan terkenal India yang dikatakan mengkatalogkan berbagai jenis sumber-sumber sains.Ashoka telah merahasiakan kerja-kerja mereka semua karena beliau merasa bahwa penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno itu sendiri dan justru yang akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan yang kejam yang mana tidak diinginkan oleh Ashoka sendiri. "Sembilan lelaki misteri" telah menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan antara satu sama lain.Buku bertajuk "Rahasia Rahasia Gravitasi" amat dikenali di kalangan sejarawan tetapi tidak dianggap oleh mereka sebagai sesuatu yang berkaitan dengan gravitasi bumi. Ia dianggap masih ada, tersimpan di dalam sebuah perpustakaan rahasia di India, Tibet, atau di mana-mana (mungkin juga berada di sekitar Amerika Utara).
Hanya beberapa tahun silam, rakyat China telah menemui beberapa buah dokumen sanskrit di Lhasa, Tibet serta telah membawanya ke Universitas Chandrigargh untuk diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu menjelaskan bahwa dukumen itu mengandung petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa! Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah anti-gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu "laghima", satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu, "laghima" ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang.
Dr.Reyna menjelaskan bahwa pada papan mesin ini yang dikenali sebagai "Astras", dikatakan telah digunakan oleh masyarakat India kuno untuk membawa satu rombongan manusia ke planet lain, sesuai yang tertera pada dokumen tersebut, yang mana dikatakan telah berusia beribu-ribu tahun. Manuskrip itu juga dikatakan telah memaparkan rahasia "antima" (cara-cara untuk menjadi menghilang) dan "gerima" (bagaimana untuk menjadi seberat gunung). Pada mulanya para ilmuwan India tidak begitu serius dengan kandungan manuskrip tersebut tetapi kemudian mereka menyedari akan hakikat bernilainya manuskrip tersebut apabila negara China mengumumkan bahawa mereka akan memasukkan bagian tertentu dari data manuskrip tersebut ke dalam program kajian angkasa mereka! Ini adalah salah satu contoh pertama kerajaan untuk mengaku membuat kajian tentang anti-gravitasi.
Walaupun manuskrip tersebut memaparkan secara jelas tentang rancangan penjelajahan antar planet dan penjelajahan ke bulan tapi tidak dijelaskan apakah semua perjalananan angkasa itu benar-benar dilakukan. Walau bagaimanapun satu dari epik terkenal India yaitu Ramayana, mempunyai satu cerita terperinci tentang satu penjelajahan ke bulan dengan menggunakan Vimana (atau "Astra"). Malah epik Ramayana menceritakan dengan terperinci maklumat satu pertempuran di atas bulan dengan sebuah pesawat "Asvin" (atau Atlantean). Ini adalah suatu bukti mengenai anti-gravitasi dan teknologi kapal angkasa telah digunakan oleh masyarakat kuno India.
Untuk benar-benar memahami teknologi tersebut, kita harus meninjau kembali ke masa lampau, ke Kerajaan Rama di India Utara dan Pakistan yang terbentuk pada masa sekitar 15.000 tahun silam. Pada masa itu disebutkan bahwa telah muncul kota-kota canggih yang segala sesuatunya teratur secara sistematis mulai dari penataan lanscape sampai saluran air. Ingat bagaimana kisah Nabi Sulaiman yang menawan Ratu Balqis ? Bagaimana bentuk istananya, sehingga digambarkan apabila kita berjalan di atas lantai istana itu, seolah-olah kita berjalan di atas permukaan air ! Mungkin ini ada kaitannya. Sedangkan di dalam Al-Quran ada disebutkan tentang mukjizat Nabi Sulaiman yang bisa mengendarai angin. Ini mungkin berkaitan erat dengan teknologi yang berkembang pada jaman itu.
Bukti keberadaan Rama masih dapat ditemukan di padang pasir Pakistan utara dan India barat. Rama diperkirakan hidup sejaman dengan bangsa di Benua Atlantis. Tujuh buah kota besar yang teragung dalam Kerajaan Rama yang terkenal dengan nama "Tujuh Kota-Kota Rishi" dalam teks klasik Hindu. Menurut penjelasan teks India kuno, masyarakat ketika itu mempunyai mesin terbang yang dipanggil sebagai "Vimanas!" Epiks India kuno telah menjelaskan sebuah Vimana sebagai satu pesawat yang mempunyai dua dek dan berbentuk bulatan dengan terdapatnya lubang pada bahagian bawah pesawat dan menara pada bagian atasnya.Berdasarkan kepada keterangan tersebut kita mungkin akan mengaitkannya dengan piring terbang alias UFO. Vimana dikatakan mempunyai kemampuan untuk terbang dengan kecepatan angin dan mengeluarkan bunyi bermelodi. Terdapat sekurang-kurangnya 4 jenis bagi pesawat Vimana ; sebagian berbentuk piring dan yang lain berbentuk silinder panjang (kapal angkasa berbentuk kerucut).
Masyarakat India kuno yang menghasilkan kapal sendiri, telah menulis tentang manual penerbangan berbagai jenis Vimanas, yang sebagian besar manuskripnya masih dicari-cari para ilmuwan. Sedangkan bgaian manuskrip yang ditemukan malah telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Samara Sutradara adalah satu karya sastra ilmiah yang berkaitan dengan keberhasilan perjalanan angkasa dengan menggunakan sebuah Vimana. Terdapat 230 puisi berkaitan dengan cara membuat, perjalanan sejauh seribu batu, pendaratan secara normal, kecemasan, dan kisah penerbangan di antara burung-burung!
Pada tahun 1875, sebuah kitab berjudul Vaimanika Sastra ditulis oleh ilmuwan bernama ditulis oleh ilmuwan Bhara Dewaji yang menggunakan kitab-kitab yang lebih lama sebagai sumbernya. Kitab itu ditemui di dalam sebuah kuil di India dan di dalamnya tercantum keterangan-keterangan yang berkaitan dengan cara mengemudikan Vimana, langkah-langkah penyelamatan, penerbangan jauh, dan perlindungan terhadap pesawat dari ancaman badai, kilat, dan petir. Kita itu menjelaskan bagaimana cara menyerap energi matahari. Vaimanika Sastra (atau Vymaanika-Shaastra) mempunyai delapan peringkat dengan gambar sketsa yang menjelaskan tentang tiga jenis kapal udara, termasuk jenis-jenis yang bisa mudah terbakar atau hancur. Ia juga menerangkan tentang 31 jenis bagian tertentu bagi kenderaan ini dan 16 bahan mentah sebagai sumber energinya yang mana bisa juga menyerap cahaya dan tenaga panas yang sesuai untuk menggerakkan Vimana.
Dokumen ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan bisa didapat dengan mengirim surat kepada penerbit Vymaani Dashaastra Aeronotics untuk Maharishi Bharadwaaja. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan disunting, dicetak dan dikeluarkan oleh En. G.R. Josyer, Mysore, India, 1979. En. Josyer adalah seorang pengarah bagi akademi Tehnik Sanskrit Antar Bangsa, terletak di Mysore.
Memang tiada keraguan bahwa Vimana telah digerakkan oleh sumber energi "anti-gravitasi". Vimana lepas landas secara melintang, dan dikatakan mampu untuk beterbangan di langit seperti sebuah helikopter moden. Bharadvajy merujuk bahwa tidak kurang daripada 70 orang pihak pemerintah dan 10 orang pakar penerbangan udara yang terlibat. Sumber energi ini sekarang telah hilang. Vimana telah disimpan di sebuah Vimana griha, seperti penyangkut, dan dikatakan kadangkala dicat dengan sejenis cat putih kekuningan dan kadangkala dengan sejenis bahan merkuri. Cat putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan mungkin Vimana mempunyai hitungan sumber energi yang berlainan termasuk mesin penggerak dan malah mesin jet saraf. Adalah menarik untuk diketahui bahwa pihak Nazi juga telah membuat mesin jet saraf praktikal pertama bagi roket V.8 mereka. Kakitangan Hitler dan Nazi juga dikatakan berminat dengan India kuno dan Tibet sehingga pada awal tahun 30- an telah membawa satu tim ekspedisi ke dua tempat tersebut setiap tahun, sebagai usaha untuk mendapatkan bukti kuat dan tidak mustahil jika dikatakan pihak Nazi mungkin memperoleh panduan ilmiah mereka dari dua sumber kuno ini.
Merujuk pada Dranaparva yang merupakan sebagian dari epiks Mahabarata dan Ramayana, Vimana digambarkan berbentuk seperti sebuah bentuk bujur dan mempunyai kecepatan yang hebat seperti angin kuat, yang dihasilkan oleh bahan merkuri. Ia bergerak seperti sebuah UFO, ke atas dan ke bawah, ke belakang dan ke depan seperti yang diinginkan pilot. Di dalam satu lagi sumber India lain yaitu Samaranganasutradhara telah menjelaskan bagaimana kenderaan ini dibentuk. Pada jaman tersebut telah dikenal pemakaian bahan merkuri sebagai bahan bakar Vimana, melihat gambaran yang dijelaskan oleh buku itu.
Banyak ilmuwan Rusia terheran-heran saat menemukan catatan berupa panduan mengemudikan kendaraan yang tertera di bebeperapa dinding gua di turki dan Gurun Gobi. Dari ukiran dan relief yang terdapat pada potongan tanah liat dan kaca digambarkan bagaimana sebuah kendaraan kosmik melaju. Pesawat terbang antar planet itu dilambangkan dengan segitiga yang di dalamnya terdapat simbol merkuri. Ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang India purba telah mampu mengirim utusan dengan kendaraaan ini dan menjelajahi wilayah Asia, Atlantis, sampai ke Amerika Selatan.
Di Mohenjodaro (Pakistan) terdapat manuskrip yang menjelaskan tentang peperangan Ramayana yang menggunakan segala bentuk persenjataan dan kendaraan terbang semcam itu. Bayangkan betapa teknologi laser, jet, dan roket telah ada di kerajaan Ramayana sejak jamn dulu dan menghancurleburkan peradaban pada jaman itu. Mari kita simak bait-bait yang tertulis dalam kitab Mahawira dan Bhawabhuti yang berasal dari abad ke-8: "Sebuah kendaraan udara, Pushpaka membawa banyak orang ke ibukota ayodhya. Langit dipenuhi berbagai kendaraan terbang. gelap bagaikan malam, namun terlihat dari cahaya mereka yang kekuningan."
Malangnya Vimana, seperti kebanyakan ciptaan ilmiah yang lain, telah digunakan untuk tujuan peperangan. Orang-orang Atlantis menggunakan kenderaan terbang mereka, "Vailixi" untuk menyerang negeri-negeri lain dan menguasai dunia. Dalam teks kuno India mereka dikenal dengan bangsa Aswins. Meskipun tak ada catatan tentang pesawat Vailixi dari bangsa atlantis sendiri tapi kedatangan mereka ke India melalui udara banyak sekali diceritakan. Deskripsi Vailixi berbentuk silinder panjang dan selain dapat terbang juga mampu bergerak di bawah air seperti kapal selam modern. Kendaraan-kendaraan lain, seperti Vimana berbentuk seperti piring dan mungkin juga bisa bergerak di bawah air. Menurut Eklal Kuehshana, penulis "The Ultimate Frontier", dalam satu artikel yang ditulisnya dalam 1966, menyatakan bahwa Vailixi yang paling awal dibuat di Atlantis yaitu kira-kira 20,000 tahun lampau dan bentuk yang paling biasa ialah bentuk piring dengan tiga ruang mesin dibawahnya." "Mereka menggunakan satu peralatan mekanikal yang anti-gravitasi dengan menggunakan tenaga mesin sebesar 80,000 tenaga kuda,"
Dalam teks Mahabarata, salah satu sumber yang menerangkan Vimana, ada yang menjelaskan tentang kemusnahan yang hebat yang menunjukkan kesan dari peperangan tersebut: "...(senjata itu merupakan) satu alat yang mengandung semua energi yang ada di dunia ini. Satu kepulan asap yang besar dan cahaya yang terang benderang bagaikan sinaran dari beribu-ribu matahari telah dihasilkannya...Satu pancaran kilat, satu pembawa pesan maut yang dahsyat, yang menyebabkan kemusnahan seluruh keturunan Vrishni dan Andhaka..mayat-mayat mereka terbakar hangus sehingga tidak dapat dikenal pasti. Rambut dan kuku mereka terlepas; pecah tanpa sebab, dan burung-burung bertukar menjadi putih.. selepas beberapa jam semua bahan makan turut tercemar.. untuk mengelakkan diri dairpada api itu, para laskar terjun ke dalam sungai untuk membersihkan diri mereka dan peralatan mereka.." Dari penjelasan ini, seolah-olah Mahabrata sedang menggambarkan satu keadaan peperangan menggunakan bom atom!
Kini pihak Barat telah mampu mengungkap sebagian dari rahasia gravitasi .. mereka telah mampu mencipta mesin anti- gravitasi dari penghasil tenaga medan elektromagnetasi yang mereka namakan sebagai levitasi, namun masih belum lagi dipraktikkan..apakah kita dari Asia Tenggara harus bersikap acuh tak acuh saja dengan hal ini? Sadarlah. Rujukan seperti ini bukan hanya satu; peperangan senjata yang menakjubkan dan kendaraan terbang merupakan gambaran biasa dalam buku-buku epik India. Terdapat sebuah epik yang menggambarkan peperangan Vimana-Vailixi di bulan ! Peperangan yang digambarkan dalam aksi di atas menggambarkan dengan tepat tentang satu kesan letupan atomik dan kesan radioaktif ke atas penduduk.
Ketika kota besar Rishi di Mohenjodaro (Pakistan) ditemukan oleh para arkeologi pada akhir abad yang lalu, mereka melihat kerangka-kerangka yang bergelimpangan di jalan-jalan, ada yang berpegangan tangan, seolah-olah mereka telah dilanda satu malapetaka yang amat dasyhat secara tiba-tiba. Pada kerangka-kerangka tersebut terdapat sisa radioaktif yang tinggi, sama dengan yang dijumpai di Hiroshima dan Nagasaki. Dari kota-kota kuno yang dibuat dari batu-bata dan batuan yang telah berubah bentuk, yaitu di India, Irlandia, Scotlandia, Perancis, Turki dan beberapa tempat lain, tiada penjelasan yang logik mengenai perubahan itu melainkan akibat ledakan atomik.
Selain itu, di Mohenjo-Daro, sebuah kota besar yang terancang di dalam bentuk grid, dengan sistem saluran yang lebih baik daripada yang terdapat di Pakistan dan India, jalan-jalannya dipenuhi dengan serpihan "kaca-kaca hitam". Serpihan tersebut kemudiannya dikenal pasti sebagai tanah-tanah liat yang telah cair akibat kepanasan yang melampaui batas.
Pasca tenggelamnya Atlantis dan kemusnahan Rama akibat senjata atomik, dunia untuk sesaat kembali ke zaman batu seperti beberapa ribu tahun sebelumnya. Namun begitu, nampaknya bukan semua Vimana dan Vailixi milik Rama dan Atlantis yang hilang. Karena diciptakan untuk berfungsi selama beribu-ribu tahun, kebanyakan masih bisa digunakan, seperti yang terdapat dalam karyatulis "Nine Unknown Men", Ashoka, dan manuskrip Lhasa.
Yang menarik adalah terdapat satu petikan sejarah yang menyatakan bahwa semasa Iskandar Yang Agung menyerang India lebih daripada dua ribu tahun lalu, pasukannya telah diserang dengan "perisai yang berterbangan dan bercahaya" yang menakutkan pasukan tentera dan pasukan berkudanya. Walau bagaimanapun "piring-piring terbang" itu tidak menggunakan sembarang bom atom atau senjata lain ke atas laskar Iskandar.
Di masa itu juga Iskandar menawan India Ramai. penulis yang menyatakan bahwa kebanyakan masyarakat rahasia telah menyimpan sebagian Vimana dan Vailixi mereka di dalam gua-gua rahasia di Tibet atau tempat-tempat lain di Asia Tengah dan Gurun Lop Nor di barat China yang sampai sekarang dikenal sebagai pusat suatu misteri UFO yang besar. Mungkin di situlah kebanyakan kapal angkasa disimpan, di pangkalan bawah tanah yang dibangun oleh pihak Amerika, Inggris, dan Rusia beberapa dekade yang lalu. Namun kemunculan UFO di masa sekarang yang begitu sering tetap saja menyisakan banyak pertanyaan tentang aktivitas mereka.
Maharaja India Ashoka telah mendirikan sebuah organisasi "Sembilan Lelaki Misterius" yang merupakan para ilmuwan terkenal India yang dikatakan mengkatalogkan berbagai jenis sumber-sumber sains.Ashoka telah merahasiakan kerja-kerja mereka semua karena beliau merasa bahwa penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno itu sendiri dan justru yang akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan yang kejam yang mana tidak diinginkan oleh Ashoka sendiri. "Sembilan lelaki misteri" telah menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan antara satu sama lain.Buku bertajuk "Rahasia Rahasia Gravitasi" amat dikenali di kalangan sejarawan tetapi tidak dianggap oleh mereka sebagai sesuatu yang berkaitan dengan gravitasi bumi. Ia dianggap masih ada, tersimpan di dalam sebuah perpustakaan rahasia di India, Tibet, atau di mana-mana (mungkin juga berada di sekitar Amerika Utara).
Hanya beberapa tahun silam, rakyat China telah menemui beberapa buah dokumen sanskrit di Lhasa, Tibet serta telah membawanya ke Universitas Chandrigargh untuk diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu menjelaskan bahwa dukumen itu mengandung petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa! Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah anti-gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu "laghima", satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu, "laghima" ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang.
Dr.Reyna menjelaskan bahwa pada papan mesin ini yang dikenali sebagai "Astras", dikatakan telah digunakan oleh masyarakat India kuno untuk membawa satu rombongan manusia ke planet lain, sesuai yang tertera pada dokumen tersebut, yang mana dikatakan telah berusia beribu-ribu tahun. Manuskrip itu juga dikatakan telah memaparkan rahasia "antima" (cara-cara untuk menjadi menghilang) dan "gerima" (bagaimana untuk menjadi seberat gunung). Pada mulanya para ilmuwan India tidak begitu serius dengan kandungan manuskrip tersebut tetapi kemudian mereka menyedari akan hakikat bernilainya manuskrip tersebut apabila negara China mengumumkan bahawa mereka akan memasukkan bagian tertentu dari data manuskrip tersebut ke dalam program kajian angkasa mereka! Ini adalah salah satu contoh pertama kerajaan untuk mengaku membuat kajian tentang anti-gravitasi.
Walaupun manuskrip tersebut memaparkan secara jelas tentang rancangan penjelajahan antar planet dan penjelajahan ke bulan tapi tidak dijelaskan apakah semua perjalananan angkasa itu benar-benar dilakukan. Walau bagaimanapun satu dari epik terkenal India yaitu Ramayana, mempunyai satu cerita terperinci tentang satu penjelajahan ke bulan dengan menggunakan Vimana (atau "Astra"). Malah epik Ramayana menceritakan dengan terperinci maklumat satu pertempuran di atas bulan dengan sebuah pesawat "Asvin" (atau Atlantean). Ini adalah suatu bukti mengenai anti-gravitasi dan teknologi kapal angkasa telah digunakan oleh masyarakat kuno India.
Untuk benar-benar memahami teknologi tersebut, kita harus meninjau kembali ke masa lampau, ke Kerajaan Rama di India Utara dan Pakistan yang terbentuk pada masa sekitar 15.000 tahun silam. Pada masa itu disebutkan bahwa telah muncul kota-kota canggih yang segala sesuatunya teratur secara sistematis mulai dari penataan lanscape sampai saluran air. Ingat bagaimana kisah Nabi Sulaiman yang menawan Ratu Balqis ? Bagaimana bentuk istananya, sehingga digambarkan apabila kita berjalan di atas lantai istana itu, seolah-olah kita berjalan di atas permukaan air ! Mungkin ini ada kaitannya. Sedangkan di dalam Al-Quran ada disebutkan tentang mukjizat Nabi Sulaiman yang bisa mengendarai angin. Ini mungkin berkaitan erat dengan teknologi yang berkembang pada jaman itu.
Bukti keberadaan Rama masih dapat ditemukan di padang pasir Pakistan utara dan India barat. Rama diperkirakan hidup sejaman dengan bangsa di Benua Atlantis. Tujuh buah kota besar yang teragung dalam Kerajaan Rama yang terkenal dengan nama "Tujuh Kota-Kota Rishi" dalam teks klasik Hindu. Menurut penjelasan teks India kuno, masyarakat ketika itu mempunyai mesin terbang yang dipanggil sebagai "Vimanas!" Epiks India kuno telah menjelaskan sebuah Vimana sebagai satu pesawat yang mempunyai dua dek dan berbentuk bulatan dengan terdapatnya lubang pada bahagian bawah pesawat dan menara pada bagian atasnya.Berdasarkan kepada keterangan tersebut kita mungkin akan mengaitkannya dengan piring terbang alias UFO. Vimana dikatakan mempunyai kemampuan untuk terbang dengan kecepatan angin dan mengeluarkan bunyi bermelodi. Terdapat sekurang-kurangnya 4 jenis bagi pesawat Vimana ; sebagian berbentuk piring dan yang lain berbentuk silinder panjang (kapal angkasa berbentuk kerucut).
Masyarakat India kuno yang menghasilkan kapal sendiri, telah menulis tentang manual penerbangan berbagai jenis Vimanas, yang sebagian besar manuskripnya masih dicari-cari para ilmuwan. Sedangkan bgaian manuskrip yang ditemukan malah telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Samara Sutradara adalah satu karya sastra ilmiah yang berkaitan dengan keberhasilan perjalanan angkasa dengan menggunakan sebuah Vimana. Terdapat 230 puisi berkaitan dengan cara membuat, perjalanan sejauh seribu batu, pendaratan secara normal, kecemasan, dan kisah penerbangan di antara burung-burung!
Pada tahun 1875, sebuah kitab berjudul Vaimanika Sastra ditulis oleh ilmuwan bernama ditulis oleh ilmuwan Bhara Dewaji yang menggunakan kitab-kitab yang lebih lama sebagai sumbernya. Kitab itu ditemui di dalam sebuah kuil di India dan di dalamnya tercantum keterangan-keterangan yang berkaitan dengan cara mengemudikan Vimana, langkah-langkah penyelamatan, penerbangan jauh, dan perlindungan terhadap pesawat dari ancaman badai, kilat, dan petir. Kita itu menjelaskan bagaimana cara menyerap energi matahari. Vaimanika Sastra (atau Vymaanika-Shaastra) mempunyai delapan peringkat dengan gambar sketsa yang menjelaskan tentang tiga jenis kapal udara, termasuk jenis-jenis yang bisa mudah terbakar atau hancur. Ia juga menerangkan tentang 31 jenis bagian tertentu bagi kenderaan ini dan 16 bahan mentah sebagai sumber energinya yang mana bisa juga menyerap cahaya dan tenaga panas yang sesuai untuk menggerakkan Vimana.
Dokumen ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan bisa didapat dengan mengirim surat kepada penerbit Vymaani Dashaastra Aeronotics untuk Maharishi Bharadwaaja. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan disunting, dicetak dan dikeluarkan oleh En. G.R. Josyer, Mysore, India, 1979. En. Josyer adalah seorang pengarah bagi akademi Tehnik Sanskrit Antar Bangsa, terletak di Mysore.
Memang tiada keraguan bahwa Vimana telah digerakkan oleh sumber energi "anti-gravitasi". Vimana lepas landas secara melintang, dan dikatakan mampu untuk beterbangan di langit seperti sebuah helikopter moden. Bharadvajy merujuk bahwa tidak kurang daripada 70 orang pihak pemerintah dan 10 orang pakar penerbangan udara yang terlibat. Sumber energi ini sekarang telah hilang. Vimana telah disimpan di sebuah Vimana griha, seperti penyangkut, dan dikatakan kadangkala dicat dengan sejenis cat putih kekuningan dan kadangkala dengan sejenis bahan merkuri. Cat putih kekuningan kelihatan mencurigakan seperti gaselin dan mungkin Vimana mempunyai hitungan sumber energi yang berlainan termasuk mesin penggerak dan malah mesin jet saraf. Adalah menarik untuk diketahui bahwa pihak Nazi juga telah membuat mesin jet saraf praktikal pertama bagi roket V.8 mereka. Kakitangan Hitler dan Nazi juga dikatakan berminat dengan India kuno dan Tibet sehingga pada awal tahun 30- an telah membawa satu tim ekspedisi ke dua tempat tersebut setiap tahun, sebagai usaha untuk mendapatkan bukti kuat dan tidak mustahil jika dikatakan pihak Nazi mungkin memperoleh panduan ilmiah mereka dari dua sumber kuno ini.
Merujuk pada Dranaparva yang merupakan sebagian dari epiks Mahabarata dan Ramayana, Vimana digambarkan berbentuk seperti sebuah bentuk bujur dan mempunyai kecepatan yang hebat seperti angin kuat, yang dihasilkan oleh bahan merkuri. Ia bergerak seperti sebuah UFO, ke atas dan ke bawah, ke belakang dan ke depan seperti yang diinginkan pilot. Di dalam satu lagi sumber India lain yaitu Samaranganasutradhara telah menjelaskan bagaimana kenderaan ini dibentuk. Pada jaman tersebut telah dikenal pemakaian bahan merkuri sebagai bahan bakar Vimana, melihat gambaran yang dijelaskan oleh buku itu.
Banyak ilmuwan Rusia terheran-heran saat menemukan catatan berupa panduan mengemudikan kendaraan yang tertera di bebeperapa dinding gua di turki dan Gurun Gobi. Dari ukiran dan relief yang terdapat pada potongan tanah liat dan kaca digambarkan bagaimana sebuah kendaraan kosmik melaju. Pesawat terbang antar planet itu dilambangkan dengan segitiga yang di dalamnya terdapat simbol merkuri. Ini jelas menunjukkan bahwa orang-orang India purba telah mampu mengirim utusan dengan kendaraaan ini dan menjelajahi wilayah Asia, Atlantis, sampai ke Amerika Selatan.
Di Mohenjodaro (Pakistan) terdapat manuskrip yang menjelaskan tentang peperangan Ramayana yang menggunakan segala bentuk persenjataan dan kendaraan terbang semcam itu. Bayangkan betapa teknologi laser, jet, dan roket telah ada di kerajaan Ramayana sejak jamn dulu dan menghancurleburkan peradaban pada jaman itu. Mari kita simak bait-bait yang tertulis dalam kitab Mahawira dan Bhawabhuti yang berasal dari abad ke-8: "Sebuah kendaraan udara, Pushpaka membawa banyak orang ke ibukota ayodhya. Langit dipenuhi berbagai kendaraan terbang. gelap bagaikan malam, namun terlihat dari cahaya mereka yang kekuningan."
Malangnya Vimana, seperti kebanyakan ciptaan ilmiah yang lain, telah digunakan untuk tujuan peperangan. Orang-orang Atlantis menggunakan kenderaan terbang mereka, "Vailixi" untuk menyerang negeri-negeri lain dan menguasai dunia. Dalam teks kuno India mereka dikenal dengan bangsa Aswins. Meskipun tak ada catatan tentang pesawat Vailixi dari bangsa atlantis sendiri tapi kedatangan mereka ke India melalui udara banyak sekali diceritakan. Deskripsi Vailixi berbentuk silinder panjang dan selain dapat terbang juga mampu bergerak di bawah air seperti kapal selam modern. Kendaraan-kendaraan lain, seperti Vimana berbentuk seperti piring dan mungkin juga bisa bergerak di bawah air. Menurut Eklal Kuehshana, penulis "The Ultimate Frontier", dalam satu artikel yang ditulisnya dalam 1966, menyatakan bahwa Vailixi yang paling awal dibuat di Atlantis yaitu kira-kira 20,000 tahun lampau dan bentuk yang paling biasa ialah bentuk piring dengan tiga ruang mesin dibawahnya." "Mereka menggunakan satu peralatan mekanikal yang anti-gravitasi dengan menggunakan tenaga mesin sebesar 80,000 tenaga kuda,"
Dalam teks Mahabarata, salah satu sumber yang menerangkan Vimana, ada yang menjelaskan tentang kemusnahan yang hebat yang menunjukkan kesan dari peperangan tersebut: "...(senjata itu merupakan) satu alat yang mengandung semua energi yang ada di dunia ini. Satu kepulan asap yang besar dan cahaya yang terang benderang bagaikan sinaran dari beribu-ribu matahari telah dihasilkannya...Satu pancaran kilat, satu pembawa pesan maut yang dahsyat, yang menyebabkan kemusnahan seluruh keturunan Vrishni dan Andhaka..mayat-mayat mereka terbakar hangus sehingga tidak dapat dikenal pasti. Rambut dan kuku mereka terlepas; pecah tanpa sebab, dan burung-burung bertukar menjadi putih.. selepas beberapa jam semua bahan makan turut tercemar.. untuk mengelakkan diri dairpada api itu, para laskar terjun ke dalam sungai untuk membersihkan diri mereka dan peralatan mereka.." Dari penjelasan ini, seolah-olah Mahabrata sedang menggambarkan satu keadaan peperangan menggunakan bom atom!
Kini pihak Barat telah mampu mengungkap sebagian dari rahasia gravitasi .. mereka telah mampu mencipta mesin anti- gravitasi dari penghasil tenaga medan elektromagnetasi yang mereka namakan sebagai levitasi, namun masih belum lagi dipraktikkan..apakah kita dari Asia Tenggara harus bersikap acuh tak acuh saja dengan hal ini? Sadarlah. Rujukan seperti ini bukan hanya satu; peperangan senjata yang menakjubkan dan kendaraan terbang merupakan gambaran biasa dalam buku-buku epik India. Terdapat sebuah epik yang menggambarkan peperangan Vimana-Vailixi di bulan ! Peperangan yang digambarkan dalam aksi di atas menggambarkan dengan tepat tentang satu kesan letupan atomik dan kesan radioaktif ke atas penduduk.
Ketika kota besar Rishi di Mohenjodaro (Pakistan) ditemukan oleh para arkeologi pada akhir abad yang lalu, mereka melihat kerangka-kerangka yang bergelimpangan di jalan-jalan, ada yang berpegangan tangan, seolah-olah mereka telah dilanda satu malapetaka yang amat dasyhat secara tiba-tiba. Pada kerangka-kerangka tersebut terdapat sisa radioaktif yang tinggi, sama dengan yang dijumpai di Hiroshima dan Nagasaki. Dari kota-kota kuno yang dibuat dari batu-bata dan batuan yang telah berubah bentuk, yaitu di India, Irlandia, Scotlandia, Perancis, Turki dan beberapa tempat lain, tiada penjelasan yang logik mengenai perubahan itu melainkan akibat ledakan atomik.
Selain itu, di Mohenjo-Daro, sebuah kota besar yang terancang di dalam bentuk grid, dengan sistem saluran yang lebih baik daripada yang terdapat di Pakistan dan India, jalan-jalannya dipenuhi dengan serpihan "kaca-kaca hitam". Serpihan tersebut kemudiannya dikenal pasti sebagai tanah-tanah liat yang telah cair akibat kepanasan yang melampaui batas.
Pasca tenggelamnya Atlantis dan kemusnahan Rama akibat senjata atomik, dunia untuk sesaat kembali ke zaman batu seperti beberapa ribu tahun sebelumnya. Namun begitu, nampaknya bukan semua Vimana dan Vailixi milik Rama dan Atlantis yang hilang. Karena diciptakan untuk berfungsi selama beribu-ribu tahun, kebanyakan masih bisa digunakan, seperti yang terdapat dalam karyatulis "Nine Unknown Men", Ashoka, dan manuskrip Lhasa.
Yang menarik adalah terdapat satu petikan sejarah yang menyatakan bahwa semasa Iskandar Yang Agung menyerang India lebih daripada dua ribu tahun lalu, pasukannya telah diserang dengan "perisai yang berterbangan dan bercahaya" yang menakutkan pasukan tentera dan pasukan berkudanya. Walau bagaimanapun "piring-piring terbang" itu tidak menggunakan sembarang bom atom atau senjata lain ke atas laskar Iskandar.
Di masa itu juga Iskandar menawan India Ramai. penulis yang menyatakan bahwa kebanyakan masyarakat rahasia telah menyimpan sebagian Vimana dan Vailixi mereka di dalam gua-gua rahasia di Tibet atau tempat-tempat lain di Asia Tengah dan Gurun Lop Nor di barat China yang sampai sekarang dikenal sebagai pusat suatu misteri UFO yang besar. Mungkin di situlah kebanyakan kapal angkasa disimpan, di pangkalan bawah tanah yang dibangun oleh pihak Amerika, Inggris, dan Rusia beberapa dekade yang lalu. Namun kemunculan UFO di masa sekarang yang begitu sering tetap saja menyisakan banyak pertanyaan tentang aktivitas mereka.
Misteri Konstruksi UFO
Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput /dari garis orbitnya/, Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia ?
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
(QS. 35:41)
Semesta raya ini berasal dari Alma' yang diberi Rawasia.
Rawasiya merupakan turunan kata rasa /meneguhkan, mengikat, menambat/, dan dengan demikian memiliki arti peneguh, pengikat, penambat atau gaya alami yang menyusun tata letak dan tata gerak semesta. Para ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur matematika tata letak dan tata gerak semesta. Pertama adalah gravitasi yang membuat materi bermassa saling tarik. Kedua adalah elektromagnetika yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan bergerak, termasuk antara inti atom dan elektron. Ketiga adalah interaksi lemah yang mengikat inti atom. Dan keempat adalah interaksi kuat yang mengikat partikel yang menyusun inti atom.
Dengan berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda angkasa, terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang terlihat sekarang. Namun meski semua benda-benda angkasa, terutama planet-planet memiliki Rawasia tetapi masing-masingnya mempunyai daya tarik yang berbeda. Hal itu tergantung pada jarak sesuatu planet dari matahari selaku titik pusat yang dikitari.
Semakin dekat suatu planet pada matahari semakin kecillah daya tarik magnetnya dan semakin teballah atmosfir yang melingkupi planet itu. Sebaliknya bila suatu planet jauh dari matahari maka nilai tarik magnetnya lebih besar dan atmosfirnya lebih tipis. Demikian pula susunan bintang-bintang yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai tariknya.
Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple, untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari utara keselatan membujur Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini 3600 dalam waktu 24 jam /tepatnya 23 Jam 56 menit/.
Hal itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia dengan magnet negatif dan diselatannya positif, yaitu kebalikan dari unsur magnet yang dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal inilah yang menyebabkan adanya tarik menarik antara bumi dan matahari disepanjang jaman. Bumi berputar disumbunya sambil beredar mengelilingi matahari pada jarak tertentu yang diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.
Kutub utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahri. Kutub selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang ditarik oleh kutub selatan matahari.
Unsur magnet yang dikutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini membeku praktis dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita namakan dengan sistem Simple.
Kalau orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di selatan,terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa berpindah tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh 1.100 kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :
Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan matahari /bintang-bintang/ mereka /akan/ mendapat petunjuk.
(QS. 16:15-16)
Maksudnya adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah equator bumi, waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika pada kedua tanggal itu orang memperhatikan kompas akan kelihatanlah kedua jarumnya tepat menunjuk kearah utara dan selatan kutub putaran bumi. Ini memperlihatkan bahwa antara kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga sama kaki dengan matahari sebagai titik sudut ketiga.
Adakalanya matahari itu miring keselatan, penanggalan waktu itu mencatat tanggal 22 Desember, berlakulah puncak musim panas dibelahan selatan bumi dan puncak musim dingin dibelahan utara bumi. Sebaliknya tanggal 21 Juni, matahari berada maksimal diutara dan berlakulah siang yang panjang dibelahan utara bumi dan malam yang panjang dibelahan selatan.
Pada kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum kompas berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena sebagai dikatakan tadi : Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama kaki dengan matahari.
Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya /gravitasi/ pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan daya jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena itu sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar mengelilingi matahari.
AlQur'an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa, tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga sentrifugal dan gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu berputar disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari.
Kini kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai sedangkan daya jatuhnya ditiadakan ?
Waktu itu praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan matahari sebagaimana yang diungkapkan dalam surah 35:41 diatas. Jadi tenaga centrifugal demikian dapat dipakai untuk terbang jauh jika tenaga gravitasi dihilangkan. Akhirnya kita terbentur kepada : Bagaimana cara menghilangkan daya jatuhnya itu ?
Suatu cara adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal, bila putaran itu semakin cepat akan semakin besarlah daya centrifugal dan semakin kecillah daya gravitasi, akhirnya daya jatuh itu akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan mudah tanpa pengaruh tarikan bumi.
Tentu orang akan heran : bagaimana pula pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan ?
Dari itulah kita namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu pesawat berupa piring dempet yang ditengahnya tempat penumpang :
Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.
Perlu ada satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak jadi masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal udara ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
Keliling pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak udara sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri oleh Negatif disambut tolakan kekanan oleh Positif. Keadaannya dapat diatur begitu rupa hingga hal itu jadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas gravitasi atau pinggiran itu boleh pula licin saja maka tenaga naiknya harus ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.
Keseimbangan putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah ditimbulkan oleh satu roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang Neutral. Semakin cepat putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat itu untuk jatuh kebumi, karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan mudah atau berhenti diudara.
Bagian Neutral yang memang tebal ditengahnya, disana ada mesin yang memutar Positif dan Negatif berlawanan arah hingga pesawat itu tidak goncang. Kecepatan putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu sendiri, karenanya pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat. Bagian Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu masuk terdapat dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran yang tipis dari Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk keseimbangan dan pembelokan serta untuk keperluan lainnya.
Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak membutuhkan landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, water proff, dapat leluasa untuk berbagai keperluan didarat dilaut dan diangkasa bebas tanpa bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang, efektif, tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya.
Pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal ini terlihat dari ayat AlQur'an berikut :
Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap orangnya Kami beri hukum dan pengetahuan; dan Kami edarkan bersama Daud gaya-gaya alamiah/Rawasia dan burung-burung yang bertasbih. Dan Kamilah yang melakukannya.
(QS. 21:79)
Dan bagi Sulaiman angin; yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan dan diwaktu sorenya sebulan (pula) dan Kami suruh menyelidiki baginya sumber logam. Diantara Jin ada yang bekerja dihadapannya dengan izin Tuhannya; dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya siksaan api yang menyala.
Mereka mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan roda-roda yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
(QS. 34:12-13)
Analisis saya, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami hukum-hukum alam termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan aerodinamika, kekekalan massa, kekekalan energi dan lain sebagainya sehingga beliau dapat menundukkan alam yang pada konteks disini khususnya adalah angin sehingga dengan tekhnologinya beliau mampu melakukan perjalanan secepat kilat yang perjalanannya diwaktu pagi lamanya dengan perjalanan yang ditempuh oleh manusia biasa adalah satu bulan.
Jelas Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak, makanya tidak mungkin beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita dongeng Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot Kaca meskipun jika dia mau bisa saja melakukannya, tapi Allah senantiasa menetapkan hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan dinamis. Karena itulah sang Nabi telah telah mempergunakan pesawat didalam bepergiannya yang sangat cepat itu. Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat AlQur'an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi. Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.
Ingat .. selain berpangkat sebagai Nabi Allah Sulaiman juga berkedudukan sebagai seorang raja waktu itu.
Apa yang sudah dicapai oleh Nabi Sulaiman dalam konstruksi pesawat terbang waktu itu, belumlah bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada masa ini, kita baru bisa memotong kompas yang amat sederhana, jika sebelumnya perjalanan dari Palembang ke Jakarta ditempuh berkendaraan darat memakan waktu l/k 1 hari penuh /tanpa berhenti/, dengan pesawat terbang bisa dicapai dalam waktu 1 jam.
Namun Nabi Sulaiman ?
Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia biasa !
Bayangkan .. berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi bumi ini bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman.
Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama Qur'an. Pada pembahasan yang lalu kita telah mengadakan perhitungan :
1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
1 hari malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
1 hari Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)
Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin selaku Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah bima sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyard tahun cahaya dalam waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah.
Pada bahagian yang lain, AlQur'an juga menyatakan bahwa tekhnologi yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup tekhnologi tranformasi, ingat pada peristiwa pemindahan singgasana ratu Saba' yang dilakukan oleh seorang manusia yang mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi Sulaiman.
Dia berkata: "Wahai masyarakat, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang muslimin ?".
Berkatalah 'Ifrit dari golongan Jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu beranjak dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya".
Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata:"Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari ? Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
(QS. 27:38-40)
Dr. Yahya Sa'id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir yang sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi dan lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh orang tersebut dipandang dari sudut ilmu pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu langkah maju sekali.
Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba' menjadi semacam energi /tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas rendah/ namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang listrik magnetik.
Kedua, ia berhasil mengirim energi itu dari negri Saba' di Yaman kenegri Nabi SUlaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km perdetik, maka waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai kenegri Nabi Sulaiman adalah kurang dari satu detik, meskipun jarak antara Saba' dan kerajaan Nabi Sulaiman mencapai 3.000 kilometer.
Ketiga, ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba dikerajaan Nabi Sulaiman, menjadi materi sama persis seperti gambaran materi sebelumnya /proses materialisasi/, artinya, setiap benda, bagian dan atom kembali kebentuk dan tempat asalnya semula.
Sesungguhnya energi /at-thaqqah/ dan materi /al-maddah/ adalah dua bentuk berbeda dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya. Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk kemaslahatan peradaban manusia banyak.
Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian pula, manusia telah berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan rendah, mengubah energi menjadi materi dengan alat yang disebut Akselerator partikel /particel accelerator/.
Walaupun demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan, pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis.
Jika manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi dengan mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan mendasar. Bahkan, boleh jadi, manusia melahirkan revolusi besar-besaran dalam kehidupan modern sekarang. Salah satu sebab yang memungkinkan pengiriman energi adalah menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro ketempat mana saja yang kita inginkan, yang kemudian kita ubah kembali menjadi energi.
Dengan cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan rumah berikut isinya bisa dipindahkan kedaerah mana saja dimuka bumi ini menurut pilihan kita atau malah dipindahkan kebulan atau Mars sekalipun hanya dalam beberapa detik atau beberapa menit saja, sebagaimana yang sering kita tonton dalam serial televisi StarTrex. Tetapi satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan merangkaikan bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas pokoknya.
Masih ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu kemampuan menghimpun gelombang elektro magnetik yang ada sekarang, yang tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu diudara.
Mengubah materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini dengan metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan pengubahan materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik kemudian energi listrik dan terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro.
Itulah sebabnya kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi yang kita dahulukan membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah perubahan tersebut, dan sisanya -hanya bagian kecil- saja yang dapat kita kirimkan lewat gelombang mikro. Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik tidak akan lebih dari 20%. Meskipun kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam mengubah uranium menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian kecil dari uranium. Sementara sisanya ada pada panas nuklir yang memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan berubah menjadi anasir lain sehingga akhirnya menjadi timah.
Jika saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang tercerai-berai itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat singgasana Ratu Saba', lalu kita ubah menjadi energi melalui suatu metode tertentu dan kita kirimkan energi ini via gelombang mikro kemudian gelombang ini kita terima lagi lalu kita ubah sekali lagi menjadi energi atau diubah menjadi materi, maka kita tidak akan mendapatkan lebih dari 5% dari singgasana Ratu Saba' itu. Sisanya tercerai-beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat kemampuan paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari materi asli itu tidak akan cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari singgasana Ratu Saba', baik kakinya maupun tangannya.
Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100% sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam AlQur'an, Ia berkata: Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala ia datang ditanyakanlah kepadanya:"Serupa inikah singgasanamu ?" Dia menjawab:"Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku ! kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri". (QS. 27:41-42)
Sayangnya, sebagaimana yang umum terjadi disetiap negri yang makmur, akan selalu ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, begitupula halnya dengan pemerintahan Nabi Sulaiman, ada orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya mengatakan hal-hal yang mereka buat-buat :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan tentang kerajaan Sulaiman padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan setan-setan itu yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan atas dua orang berkuasa di Babilon bernama Harut dan Marut. Padahal tidaklah keduanya mengajar seseorang sebelum mengatakan: "kami tidak lain hanya ujian, karenanya jangan kamu kufur". (QS. 2:102)
Sulaiman, adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalam ilmunya, baik dibidang tekhnologi maupun psikologi, dia juga mengetahui bahwa betapa kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal yang berat dan penuh tanggung jawab, ia pesimis bahwa sepeninggalnya kelak kerajaannya akan tetap langgeng, aman sejahtera sebagaimana sewaktu dia masih ada, selain itu ia juga khawatir bahwa ketinggian tekhnologi kerajaannya itu akan menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi manusia jika sampai jatuh ketangan yang tidak bertanggung jawab.
Karenanya Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada Allah :
Ia berkata:"Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi".
(QS. 38:35)
Sungguh besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui doanya itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai peradaban yang tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin menghindarkan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.
Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa disertai pula kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya lengkap dengan segala kemajuan tekhnologinya, termasuk transformasi.
Bagi Sulaiman angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya kenegeri yang telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 21:81)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib. (QS. 27:17)
Juga segolongan syaitan-syaitan yang menyelam untuknya serta mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan Kami peliharakan mereka /bagi Sulaiman/. (QS. 21:82)
Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana itu." Maka ketika dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam, dan disingsingkannya dari kedua kakinya. Berkatalah dia /Sulaiman/: "Sungguh itu adalah istana licin yang terbuat dari kaca". Berkata dia : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". (QS. 27:44)
Apa jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu dipegang oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia ? Sungguh sukar untuk dibayangkan. Dengan tidak mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang prosentasenya berbanding sama, bahwa apa yang kita lihat selama ini dengan UFO dan berbagai fenomena mengelilinginya tidak lain adalah sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga hari ini dan diajarkan kepada beberapa orang manusia tertentu /Dajjal? untuk membuat keributan didunia ramai.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
(QS. 35:41)
Semesta raya ini berasal dari Alma' yang diberi Rawasia.
Rawasiya merupakan turunan kata rasa /meneguhkan, mengikat, menambat/, dan dengan demikian memiliki arti peneguh, pengikat, penambat atau gaya alami yang menyusun tata letak dan tata gerak semesta. Para ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur matematika tata letak dan tata gerak semesta. Pertama adalah gravitasi yang membuat materi bermassa saling tarik. Kedua adalah elektromagnetika yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan bergerak, termasuk antara inti atom dan elektron. Ketiga adalah interaksi lemah yang mengikat inti atom. Dan keempat adalah interaksi kuat yang mengikat partikel yang menyusun inti atom.
Dengan berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda angkasa, terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang terlihat sekarang. Namun meski semua benda-benda angkasa, terutama planet-planet memiliki Rawasia tetapi masing-masingnya mempunyai daya tarik yang berbeda. Hal itu tergantung pada jarak sesuatu planet dari matahari selaku titik pusat yang dikitari.
Semakin dekat suatu planet pada matahari semakin kecillah daya tarik magnetnya dan semakin teballah atmosfir yang melingkupi planet itu. Sebaliknya bila suatu planet jauh dari matahari maka nilai tarik magnetnya lebih besar dan atmosfirnya lebih tipis. Demikian pula susunan bintang-bintang yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai tariknya.
Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan Simple, untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari utara keselatan membujur Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini 3600 dalam waktu 24 jam /tepatnya 23 Jam 56 menit/.
Hal itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia dengan magnet negatif dan diselatannya positif, yaitu kebalikan dari unsur magnet yang dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal inilah yang menyebabkan adanya tarik menarik antara bumi dan matahari disepanjang jaman. Bumi berputar disumbunya sambil beredar mengelilingi matahari pada jarak tertentu yang diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.
Kutub utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahri. Kutub selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang ditarik oleh kutub selatan matahari.
Unsur magnet yang dikutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam perut bumi dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini membeku praktis dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita namakan dengan sistem Simple.
Kalau orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di selatan,terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa berpindah tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh 1.100 kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :
Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan matahari /bintang-bintang/ mereka /akan/ mendapat petunjuk.
(QS. 16:15-16)
Maksudnya adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah equator bumi, waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika pada kedua tanggal itu orang memperhatikan kompas akan kelihatanlah kedua jarumnya tepat menunjuk kearah utara dan selatan kutub putaran bumi. Ini memperlihatkan bahwa antara kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga sama kaki dengan matahari sebagai titik sudut ketiga.
Adakalanya matahari itu miring keselatan, penanggalan waktu itu mencatat tanggal 22 Desember, berlakulah puncak musim panas dibelahan selatan bumi dan puncak musim dingin dibelahan utara bumi. Sebaliknya tanggal 21 Juni, matahari berada maksimal diutara dan berlakulah siang yang panjang dibelahan utara bumi dan malam yang panjang dibelahan selatan.
Pada kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum kompas berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena sebagai dikatakan tadi : Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama kaki dengan matahari.
Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari karena daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya /gravitasi/ pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan daya jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena itu sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar mengelilingi matahari.
AlQur'an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda angkasa, tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga sentrifugal dan gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu berputar disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari.
Kini kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai sedangkan daya jatuhnya ditiadakan ?
Waktu itu praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan matahari sebagaimana yang diungkapkan dalam surah 35:41 diatas. Jadi tenaga centrifugal demikian dapat dipakai untuk terbang jauh jika tenaga gravitasi dihilangkan. Akhirnya kita terbentur kepada : Bagaimana cara menghilangkan daya jatuhnya itu ?
Suatu cara adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal, bila putaran itu semakin cepat akan semakin besarlah daya centrifugal dan semakin kecillah daya gravitasi, akhirnya daya jatuh itu akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan mudah tanpa pengaruh tarikan bumi.
Tentu orang akan heran : bagaimana pula pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan ?
Dari itulah kita namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu pesawat berupa piring dempet yang ditengahnya tempat penumpang :
Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta perlengkapan dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.
Perlu ada satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak jadi masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal udara ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
Keliling pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak udara sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri oleh Negatif disambut tolakan kekanan oleh Positif. Keadaannya dapat diatur begitu rupa hingga hal itu jadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas gravitasi atau pinggiran itu boleh pula licin saja maka tenaga naiknya harus ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.
Keseimbangan putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah ditimbulkan oleh satu roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang Neutral. Semakin cepat putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat itu untuk jatuh kebumi, karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan mudah atau berhenti diudara.
Bagian Neutral yang memang tebal ditengahnya, disana ada mesin yang memutar Positif dan Negatif berlawanan arah hingga pesawat itu tidak goncang. Kecepatan putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu sendiri, karenanya pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat. Bagian Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu masuk terdapat dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran yang tipis dari Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk keseimbangan dan pembelokan serta untuk keperluan lainnya.
Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak membutuhkan landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, water proff, dapat leluasa untuk berbagai keperluan didarat dilaut dan diangkasa bebas tanpa bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang, efektif, tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya.
Pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal ini terlihat dari ayat AlQur'an berikut :
Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap orangnya Kami beri hukum dan pengetahuan; dan Kami edarkan bersama Daud gaya-gaya alamiah/Rawasia dan burung-burung yang bertasbih. Dan Kamilah yang melakukannya.
(QS. 21:79)
Dan bagi Sulaiman angin; yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan dan diwaktu sorenya sebulan (pula) dan Kami suruh menyelidiki baginya sumber logam. Diantara Jin ada yang bekerja dihadapannya dengan izin Tuhannya; dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya siksaan api yang menyala.
Mereka mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan roda-roda yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
(QS. 34:12-13)
Analisis saya, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami hukum-hukum alam termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan aerodinamika, kekekalan massa, kekekalan energi dan lain sebagainya sehingga beliau dapat menundukkan alam yang pada konteks disini khususnya adalah angin sehingga dengan tekhnologinya beliau mampu melakukan perjalanan secepat kilat yang perjalanannya diwaktu pagi lamanya dengan perjalanan yang ditempuh oleh manusia biasa adalah satu bulan.
Jelas Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak, makanya tidak mungkin beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita dongeng Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot Kaca meskipun jika dia mau bisa saja melakukannya, tapi Allah senantiasa menetapkan hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan dinamis. Karena itulah sang Nabi telah telah mempergunakan pesawat didalam bepergiannya yang sangat cepat itu. Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat AlQur'an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi. Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari ketinggian.
Ingat .. selain berpangkat sebagai Nabi Allah Sulaiman juga berkedudukan sebagai seorang raja waktu itu.
Apa yang sudah dicapai oleh Nabi Sulaiman dalam konstruksi pesawat terbang waktu itu, belumlah bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada masa ini, kita baru bisa memotong kompas yang amat sederhana, jika sebelumnya perjalanan dari Palembang ke Jakarta ditempuh berkendaraan darat memakan waktu l/k 1 hari penuh /tanpa berhenti/, dengan pesawat terbang bisa dicapai dalam waktu 1 jam.
Namun Nabi Sulaiman ?
Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia biasa !
Bayangkan .. berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi bumi ini bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman.
Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama Qur'an. Pada pembahasan yang lalu kita telah mengadakan perhitungan :
1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
1 hari malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
1 hari Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)
Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin selaku Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah bima sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyard tahun cahaya dalam waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah.
Pada bahagian yang lain, AlQur'an juga menyatakan bahwa tekhnologi yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup tekhnologi tranformasi, ingat pada peristiwa pemindahan singgasana ratu Saba' yang dilakukan oleh seorang manusia yang mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi Sulaiman.
Dia berkata: "Wahai masyarakat, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang muslimin ?".
Berkatalah 'Ifrit dari golongan Jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu beranjak dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi dapat dipercaya".
Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata:"Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur atau mengingkari ? Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
(QS. 27:38-40)
Dr. Yahya Sa'id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir yang sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi dan lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh orang tersebut dipandang dari sudut ilmu pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu langkah maju sekali.
Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba' menjadi semacam energi /tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang kita dapatkan dari peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas rendah/ namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat dikirim lewat gelombang listrik magnetik.
Kedua, ia berhasil mengirim energi itu dari negri Saba' di Yaman kenegri Nabi SUlaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km perdetik, maka waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai kenegri Nabi Sulaiman adalah kurang dari satu detik, meskipun jarak antara Saba' dan kerajaan Nabi Sulaiman mencapai 3.000 kilometer.
Ketiga, ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba dikerajaan Nabi Sulaiman, menjadi materi sama persis seperti gambaran materi sebelumnya /proses materialisasi/, artinya, setiap benda, bagian dan atom kembali kebentuk dan tempat asalnya semula.
Sesungguhnya energi /at-thaqqah/ dan materi /al-maddah/ adalah dua bentuk berbeda dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya. Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk kemaslahatan peradaban manusia banyak.
Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi energi masih berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian pula, manusia telah berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan rendah, mengubah energi menjadi materi dengan alat yang disebut Akselerator partikel /particel accelerator/.
Walaupun demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan, pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis.
Jika manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi dengan mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan mendasar. Bahkan, boleh jadi, manusia melahirkan revolusi besar-besaran dalam kehidupan modern sekarang. Salah satu sebab yang memungkinkan pengiriman energi adalah menggunakan kecepatan cahaya pada gelombang mikro ketempat mana saja yang kita inginkan, yang kemudian kita ubah kembali menjadi energi.
Dengan cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan rumah berikut isinya bisa dipindahkan kedaerah mana saja dimuka bumi ini menurut pilihan kita atau malah dipindahkan kebulan atau Mars sekalipun hanya dalam beberapa detik atau beberapa menit saja, sebagaimana yang sering kita tonton dalam serial televisi StarTrex. Tetapi satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para sarjana fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan merangkaikan bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk aslinya secara sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada tempat semula sebelum atom itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas pokoknya.
Masih ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu kemampuan menghimpun gelombang elektro magnetik yang ada sekarang, yang tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu diudara.
Mengubah materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini dengan metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan pengubahan materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik kemudian energi listrik dan terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro.
Itulah sebabnya kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi yang kita dahulukan membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah perubahan tersebut, dan sisanya -hanya bagian kecil- saja yang dapat kita kirimkan lewat gelombang mikro. Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik tidak akan lebih dari 20%. Meskipun kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam mengubah uranium menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu hanyalah bagian kecil dari uranium. Sementara sisanya ada pada panas nuklir yang memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan berubah menjadi anasir lain sehingga akhirnya menjadi timah.
Jika saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang tercerai-berai itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat singgasana Ratu Saba', lalu kita ubah menjadi energi melalui suatu metode tertentu dan kita kirimkan energi ini via gelombang mikro kemudian gelombang ini kita terima lagi lalu kita ubah sekali lagi menjadi energi atau diubah menjadi materi, maka kita tidak akan mendapatkan lebih dari 5% dari singgasana Ratu Saba' itu. Sisanya tercerai-beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat kemampuan paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari materi asli itu tidak akan cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari singgasana Ratu Saba', baik kakinya maupun tangannya.
Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100% sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam AlQur'an, Ia berkata: Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala ia datang ditanyakanlah kepadanya:"Serupa inikah singgasanamu ?" Dia menjawab:"Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku ! kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri". (QS. 27:41-42)
Sayangnya, sebagaimana yang umum terjadi disetiap negri yang makmur, akan selalu ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, begitupula halnya dengan pemerintahan Nabi Sulaiman, ada orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya mengatakan hal-hal yang mereka buat-buat :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan tentang kerajaan Sulaiman padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan setan-setan itu yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan atas dua orang berkuasa di Babilon bernama Harut dan Marut. Padahal tidaklah keduanya mengajar seseorang sebelum mengatakan: "kami tidak lain hanya ujian, karenanya jangan kamu kufur". (QS. 2:102)
Sulaiman, adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalam ilmunya, baik dibidang tekhnologi maupun psikologi, dia juga mengetahui bahwa betapa kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal yang berat dan penuh tanggung jawab, ia pesimis bahwa sepeninggalnya kelak kerajaannya akan tetap langgeng, aman sejahtera sebagaimana sewaktu dia masih ada, selain itu ia juga khawatir bahwa ketinggian tekhnologi kerajaannya itu akan menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi manusia jika sampai jatuh ketangan yang tidak bertanggung jawab.
Karenanya Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada Allah :
Ia berkata:"Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi".
(QS. 38:35)
Sungguh besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui doanya itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai peradaban yang tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin menghindarkan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.
Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa disertai pula kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya lengkap dengan segala kemajuan tekhnologinya, termasuk transformasi.
Bagi Sulaiman angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya kenegeri yang telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 21:81)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib. (QS. 27:17)
Juga segolongan syaitan-syaitan yang menyelam untuknya serta mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan Kami peliharakan mereka /bagi Sulaiman/. (QS. 21:82)
Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana itu." Maka ketika dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam, dan disingsingkannya dari kedua kakinya. Berkatalah dia /Sulaiman/: "Sungguh itu adalah istana licin yang terbuat dari kaca". Berkata dia : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". (QS. 27:44)
Apa jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu dipegang oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia ? Sungguh sukar untuk dibayangkan. Dengan tidak mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang prosentasenya berbanding sama, bahwa apa yang kita lihat selama ini dengan UFO dan berbagai fenomena mengelilinginya tidak lain adalah sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga hari ini dan diajarkan kepada beberapa orang manusia tertentu /Dajjal? untuk membuat keributan didunia ramai.
Misteri Kendaraan Buraq
Kalau dilihat dalam kamus bahasa, maka kita akan menemukan istilah "buraq" yang diartikan sebagai "Binatang kendaraan Nabi Muhammad Saw", dia berbentuk kuda bersayap kiri kanan. Dalam pemakaian umum "buraq" itu berarti burung cendrawasih yang oleh kamus diartikan dengan burung dari sorga (bird of paradise).
Sebenarnya "buraq" itu adalah istilah yang dipakai dalam AlQur'an dengan arti "kilat" termuat pada ayat 2/19, 2/20 dan 13/2 dengan istilah aslinya "Barqu".
Para sarjana telah melakukan penyelidikan dan berkesimpulan bahwa kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 Kilometer perdetik. Dengan penyelidikan yang memakai sistem paralax, diketahui pula jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil dan dilintasi oleh sinar dalam waktu 8 menit.
Jarak sedemikian besar disebut 1 AU atau satu Astronomical Unit, dipakai sebagai ukuran terkecil dalam menentukan jarak antar benda angkasa. Dan kita sudah membahas bahwa Muntaha itu letaknya diluar sistem galaksi bimasakti kita, dimana jarak dari satu galaksi menuju kegalaksi lainnya saja sekitar 170.000 tahun cahaya. Sedangkan Muntaha itu sendiri merupakan bumi atau planet yang berada dalam galaksi terjauh dari semua galaksi yang ada diruang angkasa.
Amatlah janggal jika kita mengatakan bahwa buraq tersebut dipahami sebagai binatang atau kuda bersayap yang dapat terbang keangkasa bebas. Orang tentu dapat mengetahui bahwa sayap hanya dapat berfungsi dalam lingkungan atmosfir planet dimana udara ditunda kebelakang untuk gerak maju kemuka atau ditekan kebawah untuk melambung keatas.
Udara begitu hanya berada dalam troposfir yang tingginya 6 hingga 16 Km dari permukaan bumi, padahal buraq itu harus menempuh perjalanan menembusi luar angkasa yang hampa udara dimana sayap tak berguna malah menjadi beban. Dengan kecepatan kilat maka binatang kendaraan itu, begitu juga Nabi yang menaiki, akan terbakar dalam daerah atmosfir bumi, sebaliknya ketiadaan udara untuk bernafas dalam menempuh jarak yang sangat jauh sementara itu harus mengelakkan diri dari meteorities yang berlayangan diangkasa bebas.
Semua itu membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw bukanlah melakukan perjalanan mi'rajnya dengan menggunakan binatang ataupun hewan bersayap sebagaimana yang diyakini oleh orang selama ini.
Penggantian istilah dari Barqu yang berarti kilat menjadi buraq jelas mengandung pengertian yang berbeda, dimana jika Barqu itu adalah kilat, maka buraq saya asumsikan sebagai sesuatu kendaraan yang mempunyai sifat dan kecepatannya diatas kilat atau sesuatu yang kecepatannya melebihi gerakan sinar.
Menurut akal pikiran kita sehari-hari yang tetap tinggal dibumi, jarak yang demikian jauhnya tidak mungkin dapat dicapai hanya dalam beberapa saat saja. Untuk menerobos garis tengah jagat raya saja memerlukan waktu 10 milyard tahun cahaya melalui galaksi-galaksi yang oleh Garnow disebut sebagai fosil-fosil jagad raya dan selanjutnya menuju alam yang sulit digambarkan jauhnya oleh akal pikiran dan panca indera manusia dengan segala macam peralatannya, karena belum atau bahkan tidak diketahui oleh para Astronomi, galaksi yang lebih jauh dari 20 bilyun tahun cahaya. Dengan kata lain mereka para Astronom tidak dapat melihat apa yang ada dibalik galaksi sejauh itu karena keadaannya benar-benar gelap mutlak.
Untuk mencapai jarak yang demikian jauhnya tentu diperlukan penambahan kecepatan yang berlipat kali kecepatan cahaya. Sayangnya kecepatan cahaya merupakan kecepatan yang tertinggi yang diketahui oleh manusia sampai hari ini atau bisa jadi karena parameter kecepatan cahaya belum terjangkau oleh manusia.
Dalam AlQur'an kita jumpai betapa hitungan waktu yang diperlukan oleh para malaikat dan ruh-ruh orang yang meninggal kembali kepada Tuhan:
Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepadaNya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
(QS. 70:4)
Ukuran waktu dalam ayat diatas ada para ahli yang menyebut bahwa angka 50 ribu tahun itu menunjukkan betapa lamanya waktu yang diperlukan penerbangan malaikat dan Ar-Ruh untuk sampai kepada Tuhan.
Namun bagaimanapun juga ayat itu menunjukkan adanya perbedaan waktu yang cukup besar antara waktu kita yang tetap dibumi dengan waktu malaikat yang bergerak cepat sesuai dengan pendapat para ahli fisika yang menyebutkan "Time for a person on earth and time for a person in hight speed rocket are not the same", waktu bagi seseorang yang berada dibumi berbeda dengan waktu bagi orang yang ada dalam pesawat yang berkecepatan tinggi.
Perbedaan waktu yang disebut dalam ayat diatas dinyatakan dengan angka satu hari malaikat berbanding 50.000 tahun waktu bumi, perbedaan ini tidak ubahnya dengan perbedaan waktu bumi dan waktu elektron, dimana satu detik bumi sama dengan 1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun Bima Sakti = 225 juta tahun waktu sistem solar.
Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan kembali pada jam 06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu dibumi sehari malaikat = 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak radius alam semesta hingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang disebut sebagai 'Arsy Ilahi, 10 Milyard tahun cahaya diperlukan waktu kurang lebih 548 tahun waktu malaikat.
Namun malaikat Jibril kenyataannya dalam peristiwa Mi'raj Nabi Muhammad Saw itu hanya menghabiskan waktu 1/2 hari waktu bumi /maksimum 12 Jam/ atau = 1/100.000 tahun Jibril.
Kejadian ini nampaknya begitu aneh dan bahkan tidak mungkin menurut pengetahuan peradaban manusia saat ini, tetapi para ilmuwan mempunyai pandangan lain, suatu contoh apa yang dikemukakan oleh Garnow dalam bukunya Physies Foundations and Frontier antara lain disebutkan bahwa jika pesawat ruang angkasa dapat terbang dengan kecepatan tetap /cahaya/ menuju kepusat sistem galaksi Bima Sakti, ia akan kembali setelah menghabiskan waktu 40.000 tahun menurut kalender bumi. Tetapi menurut sipengendara pesawat /pilot/ penerbangan itu hanya menghabiskan waktu 30 tahun saja. Perbedaan tampak begitu besar lebih dari 1.000 kalinya.
Contoh lain yang cukup populer, yaitu paradoks anak kembar, ialah seorang pilot kapal ruang angkasa yang mempunyai saudara kembar dibumi, dia berangkat umpamanya pada usia 0 tahun menuju sebuah bintang yang jaraknya dari bumi sejauh 25 tahun cahaya. Setelah 50 tahun kemudian sipilot tadi kembali kebumi ternyata bahwa saudaranya yang tetap dibumi berusia 49 tahun lebih tua, sedangkan sipilot baru berusia 1 tahun saja. Atau penerbangan yang seharusnya menurut ukuran bumi selama 50 tahun cahaya pulang pergi dirasakan oleh pilot hanya dalam waktu selama 1 tahun saja.
Dari contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa jarak atau waktu menjadi semakin mengkerut atau menyusut bila dilalui oleh kecepatan tinggi diatas yang menyamai kecepatan cahaya.
Kembali pada peristiwa Mi'raj Rasulullah bahwa jarak yang ditempuh oleh Malaikat Jibril bersama Nabi Muhammad dengan Buraq menurut ukuran dibumi sejauh radius jagad raya ditambah jarak Sidratul Muntaha pulang pergi ditempuh dalam waktu maksimal 1/2 hari waktu bumi (semalam) atau 1/100.000 waktu Jibril atau sama dengan 10-5 tahun cahaya, yaitu kira-kira sama dengan 9,46 X 10 -23 cm/detik dirasakan oleh Jibril bersama Nabi Muhammad (bandingkan dengan radius sebuah elektron dengan 3 X 19-11 cm) atau kira-kira lebih pendek dari panjang gelombang sinar gamma.
Nah, Barkah yang disebut dalam Qur'an yang melingkupi diri Nabi Muhammad Saw adalah berupa penjagaan total yang melindungi beliau dari berbagai bahaya yang dapat timbul baik selama perjalanan dari bumi atau juga selama dalam perjalanan diruang angkasa, termasuk pencukupan udara bagi pernafasan Rasulullah Saw selama itu dan lain sebagainya.
Jadi, sekarang kita bisa mendeskripsikan tentang kendaraan bernama Buraq ini sedemikian rupa, apakah dia berupa sebuah pesawat ruang angkasa yang memiliki kecepatan diatas kecepatan sinar dan kecepatan UFO ?
Ataukah dia berupa kekuatan yang diberikan Allah kepada diri Rasulullah Saw sehingga Rasul dapat terbang diruang angkasa dengan selamat dan sejahtera, bebas melayang seperti seorang Superman?
Sebagai suatu wahana yang sanggup membungkus dan melindungi jasad Rasulullah sedemikian rupa sehingga sanggup melawan/mengatasi hukum alam dalam hal perjalanan dimensi. Sekaligus didalamnya tersedia cukup udara untuk pernafasan Nabi Muhammad Saw dan penuh dengan monitor-monitor yang memungkinkan Nabi untuk melihat keluar ataupun juga monitor-monitor yang bersifat "Futuristik", yaitu monitor yang memberikan gambaran kepada Rasulullah mengenai keadaan umatnya sepeninggal beliau nantinya.
Bukankah ada banyak juga hadist shahih yang mengatakan bahwa selama perjalanan menuju ke Muntaha itu Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan pemandangan-pemandangan yang luar biasa? Apakah aneh bagi Anda jika Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan oleh Allah (melalui monitor-monitor futuristik tersebut) terhadap apa-apa yang akan terjadi dikemudian hari? Apakah Anda akan mengingkari bahwa jauh setelah sepeninggal Rasul ada banyak sekali manusia-manusia yang mampu meramalkan ataupun melihat masa depan seseorang ?
Dalam dunia komputer kita mengenal virtual reality (VR) yaitu penampakan alam nyata ke dalam dimensi multimedia digital yang sangat interaktif sehingga bagaikan keadaan sesungguhnya. Apakah tidak mungkin Rasulullah telah merasakan fasilitas VR dari Allah Swt untuk mempresentasikan kepada kekasihNya itu surga dan neraka yang dijanjikanNya?
Anda pasti pernah mendengar sebutan "Paranormal" bukan? Jika anda mempercayai semua itu, maka apalah susahnya bagi anda untuk mempercayai bahwa hal itupun terjadi pada diri Rasulullah Saw, hanya saja bedanya bahwa semua itu merupakan gambaran asli dari Allah Swt yang sudah pasti kebenarannya tanpa bercampur dengan hal-hal yang batil. Hal ini juga bisa kita buktikan dengan banyaknya ramalan-ramalan Nabi terhadap keadaan umat Islam setelah beliau tiada dan menjadi kenyataan tanpa sedikitpun meleset? Darimana Rasulullah dapat melakukannya jika tidak diperlihatkan oleh Allah sebelumnya ?
Allah memberikan kebijaksanaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.
(QS. 2:269)
Hikmah dalam ayat 2:269 dan ayat-ayat lainnya, saya artikan sebagai kebijaksanaan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya, kebijaksanaan ini berarti sangat luas, baik dalam bidang ilmu pengetahuan dunia atau akhirat, sebagai perwujudan dari Rahman dan RahimNya.
Didalam Hadist disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw berangkat ke Muntaha dengan ditemani oleh malaikat Jibril yang didalam AlQur'an surah 53:6 dikatakan memiliki akal yang cerdas. Dan dalam perjalanan itu Nabi diberikan kendaraan bernama Buraq yang kecepatannya melebihi kecepatan sinar. Selanjutnya selama perjalanan Nabi banyak bertanya kepada malaikat Jibril tentang apa-apa yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya, ini menunjukkan bahwa Nabi dan Jibril berada dalam jarak yang berdekatan. Tidak mungkinkah Jibril ini yang mengemudikan Buraq untuk menuju ke Muntaha? Dalam kata lain, Jibril sebagai pilot dan Muhammad sebagai penumpang?
Bukankah Muhammad sendiri baru pertama kali itu mengadakan perjalanan ruang angkasa, sementara Jibril telah ratusan atau bahkan jutaan kali melakukannya didalam mengemban wahyu yang diamanatkan oleh Allah? Jika dikatakan Nabi sebagai pilot, dari mana Nabi mengetahui arah tujuannya berikut tata cara pengemudian Buraq ini, apalagi ditambah dengan banyaknya visi-visi alias Virtual Reality yang diberikan oleh Allah kepada beliau selama perjalanan dan mengharuskannya mengajukan beragam pertanyaan kepada Jibril? Namun jika kita kembalikan pada pendapat saya semula bahwa Jibril dalam hal ini berlaku sebagai pilot dan Nabi sebagai penumpang, maka semua pertanyaan dan keraguan yang timbul akan hilang.
Dalam hal ini Jibril adalah pilot terbang berpengalaman, ia juga sangat cerdas, sementara atas diri Nabi sendiri sudah diberikan oleh Allah Barqah disekeliling beliau, sehingga setiap perubahan yang terjadi dalam perjalanan, seperti goyangnya pesawat, tekanan gravitasi yang hilang, udara dan lain sebagainya tidak akan berpengaruh apa-apa pada diri Nabi yang mulia ini. Dan keadaan yang tanpa pengaruh apa-apa itu memungkinkan bagi Nabi untuk mengadakan pertanyaan-pertanyaan atas visi-visi yang dilihatnya itu sekaligus dapat melihatnya secara jelas/Virtual Reality .
Kembali pada Jibril yang senantiasa meminta izin didalam memasuki setiap lapisan langit kepada malaikat penjaga, itu dikarenakan bahwa mereka tidak mengenali Jibril yang berada didalam Buraq itu, sehingga begitu Jibril menjawab, mereka baru bisa mengenali suaranya dan melakukan pendeteksian secara visi keadaan dalam Buraq sehingga nyatalah bahwa yang datang itu benar-benar Jibril.
Didalam Hadist juga disebutkan bahwa malaikat penjaga langit itu juga menanyakan tentang identitas sosok manusia yang dibawa oleh malaikat Jibril, yang tidak lain dari Rasulullah Muhammad Saw. Dan dijelaskan oleh Jibril bahwa Rasulullah Saw diutus oleh Allah dan telah pula diperintahkan untuk naik ke Muntaha. (Hadist mengenai ini diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dan dinyatakan oleh jumhur ulama dari ahlussunnah sebagai Hadist yang shahih).
Hal ini memang berkesan lucu bagi sebagian orang, apalagi mengingat bahwa Nabi adalah manusia yang paling mulia yang mendapatkan kedudukan terhormat yang bisa dibuktikan dengan bersandingnya nama Allah dan nama beliau dalam dua buah khalimah syahadat yang tidak boleh dicampuri, ditambah atau dikurangi dengan berbagai nama lain karena tiada hak bagi makhluk lainnya mencampuri masalah ini. Namun justru disinilah letak kebesaran Tuhan. Semuanya sengaja dipertunjukkan secara ilmiah kepada Nabi agar beliau dapat membuktikan sendiri betapa ketatnya penjagaan langit itu sebenarnya.
Seperti yang sudah dibahas di halaman artikel "Kajian Israk Miqraj" bahwa Muntaha itu terletak digalaksi terjauh, dimana Adam dulunya diciptakan dan ditempatkan pertama kali bersama Hawa. Tetapi sejak Adam bersama istrinya dan juga Jin serta Iblis diusir oleh Allah dari sana, maka penjagaan terhadap tempat tersebut diperketat sedemikian rupanya, sehingga tidak memungkinkan siapapun juga kecuali para malaikat untuk dapat memasukinya, seperti yang termuat dalam ayat ke-8,9 dan 10 dari surah 72:
"...Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu." (QS. 72:9)
"...kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api." (QS. 72:8)
"...Tetapi sekarang barang siapa yang mencoba mendengarkan tentu akan menjumpai panah api yang mengintai." (QS. 72:9)
Dalam hal ini bisa diasumsikan bahwa yang disebut dengan lapisan langit pada Muntaha itu adalah berupa planet-planet yang terdekat dengan "bumi-muntaha", hal ini saya hubungkan dengan pernyataan Qur'an pada surah 72:9 bahwa Jin atau Iblis itu dapat menduduki beberapa tempat. Mampu menduduki tempat disana artinya mampu berdiam ditempat tersebut, dan karena tempat itu ganda (beberapa tempat), maka jelas tempat itu bukan Muntaha itu sendiri, namun tempat yang terdekat dari Muntaha.
Sesuai dengan kajian saya sebelumnya, bahwa Muntaha itu berupa bumi yang disekitarnya juga terdapat planet-planet, maka planet-planet itulah tempat atau posisi para syaithan itu berdiam dahulunya untuk mencuri dengar berita-berita langit.
Muntaha sendiri berarti "Dihentikan" atau bisa juga kita tafsirkan sebagai tempat terakhir dari semua urusan berlabuh. Tempat yang menjadi perbatasan segala pencapaian kepada Tuhan.
Sidrah berarti "Teratai" yaitu bunga yang berdaun lebar, hidup dipermukaan air kolam atau telaga. Uratnya panjang mencapai tanah dasar air tersebut. Bilamana pasang naik, teratai akan ikut naik, dan bila pasang surut diapun akan turun, sementara uratnya tetap terhujam pada tanah dasar tempatnya bertumbuh.
Teratai yang berdaun lebar menyerupai keadaan planet yang memiliki permukaan luas, sungguh harmonis untuk tempat kehidupan makhluk hidup. Teratai berurat panjang mencapai tanah dasar dimana dia tumbuh tidak mungkin bergerak jauh, menyerupai keadaan planet yang selalu berhubungan dengan matahari darimana dia tidak mungkin bergerak jauh dalam orbit zigzagnya dari garis ekliptik. Dan air dimana teratai berada menyerupai angkasa luas dimana semua planet yang ada mengorbit mengelilingi matahari.
Turun naik teratai dipermukaan air berarti orbit planet mengelilingi matahari berbentuk oval, bujur telur, dimana ada titik Perihelion yaitu titik terdekat pada matahari yang dikitarinya, begitupula ada titik Aphelion, titik terjauh dari matahari. Sewaktu planet berada di Aphelionnya dia bergerak lambat. Keadaan gerak demikian membantu kestabilan orbit setiap planet yang mulanya hanya didasarkan atas kegiatan magnet yang dimilikinya saja.
Allah sendiri tidak berposisi di Muntaha, meskipun Muntaha itu merupakan planet terjauh dan terpinggir dalam bentangan alam semesta sekaligus sebagai dimensi tertinggi, dimana mayoritas malaikat berada disana sembari memuji dan bertasbih kepada Allah, ia hanyalah sebagai suatu tempat ciptaan Allah yang pada hari kiamat kelak akan dileburkan pula dan semua isinya, termasuk para malaikat itu akan mati kecuali siapa yang dikehendakiNya saja (QS. 27:87), hanya Allah sajalah satu-satunya dimensi Tertinggi yang kekal dan abadi (QS. 2:255).
Sebenarnya "buraq" itu adalah istilah yang dipakai dalam AlQur'an dengan arti "kilat" termuat pada ayat 2/19, 2/20 dan 13/2 dengan istilah aslinya "Barqu".
Para sarjana telah melakukan penyelidikan dan berkesimpulan bahwa kilat atau sinar bergerak sejauh 186.000 mil atau 300 Kilometer perdetik. Dengan penyelidikan yang memakai sistem paralax, diketahui pula jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil dan dilintasi oleh sinar dalam waktu 8 menit.
Jarak sedemikian besar disebut 1 AU atau satu Astronomical Unit, dipakai sebagai ukuran terkecil dalam menentukan jarak antar benda angkasa. Dan kita sudah membahas bahwa Muntaha itu letaknya diluar sistem galaksi bimasakti kita, dimana jarak dari satu galaksi menuju kegalaksi lainnya saja sekitar 170.000 tahun cahaya. Sedangkan Muntaha itu sendiri merupakan bumi atau planet yang berada dalam galaksi terjauh dari semua galaksi yang ada diruang angkasa.
Amatlah janggal jika kita mengatakan bahwa buraq tersebut dipahami sebagai binatang atau kuda bersayap yang dapat terbang keangkasa bebas. Orang tentu dapat mengetahui bahwa sayap hanya dapat berfungsi dalam lingkungan atmosfir planet dimana udara ditunda kebelakang untuk gerak maju kemuka atau ditekan kebawah untuk melambung keatas.
Udara begitu hanya berada dalam troposfir yang tingginya 6 hingga 16 Km dari permukaan bumi, padahal buraq itu harus menempuh perjalanan menembusi luar angkasa yang hampa udara dimana sayap tak berguna malah menjadi beban. Dengan kecepatan kilat maka binatang kendaraan itu, begitu juga Nabi yang menaiki, akan terbakar dalam daerah atmosfir bumi, sebaliknya ketiadaan udara untuk bernafas dalam menempuh jarak yang sangat jauh sementara itu harus mengelakkan diri dari meteorities yang berlayangan diangkasa bebas.
Semua itu membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw bukanlah melakukan perjalanan mi'rajnya dengan menggunakan binatang ataupun hewan bersayap sebagaimana yang diyakini oleh orang selama ini.
Penggantian istilah dari Barqu yang berarti kilat menjadi buraq jelas mengandung pengertian yang berbeda, dimana jika Barqu itu adalah kilat, maka buraq saya asumsikan sebagai sesuatu kendaraan yang mempunyai sifat dan kecepatannya diatas kilat atau sesuatu yang kecepatannya melebihi gerakan sinar.
Menurut akal pikiran kita sehari-hari yang tetap tinggal dibumi, jarak yang demikian jauhnya tidak mungkin dapat dicapai hanya dalam beberapa saat saja. Untuk menerobos garis tengah jagat raya saja memerlukan waktu 10 milyard tahun cahaya melalui galaksi-galaksi yang oleh Garnow disebut sebagai fosil-fosil jagad raya dan selanjutnya menuju alam yang sulit digambarkan jauhnya oleh akal pikiran dan panca indera manusia dengan segala macam peralatannya, karena belum atau bahkan tidak diketahui oleh para Astronomi, galaksi yang lebih jauh dari 20 bilyun tahun cahaya. Dengan kata lain mereka para Astronom tidak dapat melihat apa yang ada dibalik galaksi sejauh itu karena keadaannya benar-benar gelap mutlak.
Untuk mencapai jarak yang demikian jauhnya tentu diperlukan penambahan kecepatan yang berlipat kali kecepatan cahaya. Sayangnya kecepatan cahaya merupakan kecepatan yang tertinggi yang diketahui oleh manusia sampai hari ini atau bisa jadi karena parameter kecepatan cahaya belum terjangkau oleh manusia.
Dalam AlQur'an kita jumpai betapa hitungan waktu yang diperlukan oleh para malaikat dan ruh-ruh orang yang meninggal kembali kepada Tuhan:
Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepadaNya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.
(QS. 70:4)
Ukuran waktu dalam ayat diatas ada para ahli yang menyebut bahwa angka 50 ribu tahun itu menunjukkan betapa lamanya waktu yang diperlukan penerbangan malaikat dan Ar-Ruh untuk sampai kepada Tuhan.
Namun bagaimanapun juga ayat itu menunjukkan adanya perbedaan waktu yang cukup besar antara waktu kita yang tetap dibumi dengan waktu malaikat yang bergerak cepat sesuai dengan pendapat para ahli fisika yang menyebutkan "Time for a person on earth and time for a person in hight speed rocket are not the same", waktu bagi seseorang yang berada dibumi berbeda dengan waktu bagi orang yang ada dalam pesawat yang berkecepatan tinggi.
Perbedaan waktu yang disebut dalam ayat diatas dinyatakan dengan angka satu hari malaikat berbanding 50.000 tahun waktu bumi, perbedaan ini tidak ubahnya dengan perbedaan waktu bumi dan waktu elektron, dimana satu detik bumi sama dengan 1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun Bima Sakti = 225 juta tahun waktu sistem solar.
Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan kembali pada jam 06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu dibumi sehari malaikat = 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak radius alam semesta hingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang disebut sebagai 'Arsy Ilahi, 10 Milyard tahun cahaya diperlukan waktu kurang lebih 548 tahun waktu malaikat.
Namun malaikat Jibril kenyataannya dalam peristiwa Mi'raj Nabi Muhammad Saw itu hanya menghabiskan waktu 1/2 hari waktu bumi /maksimum 12 Jam/ atau = 1/100.000 tahun Jibril.
Kejadian ini nampaknya begitu aneh dan bahkan tidak mungkin menurut pengetahuan peradaban manusia saat ini, tetapi para ilmuwan mempunyai pandangan lain, suatu contoh apa yang dikemukakan oleh Garnow dalam bukunya Physies Foundations and Frontier antara lain disebutkan bahwa jika pesawat ruang angkasa dapat terbang dengan kecepatan tetap /cahaya/ menuju kepusat sistem galaksi Bima Sakti, ia akan kembali setelah menghabiskan waktu 40.000 tahun menurut kalender bumi. Tetapi menurut sipengendara pesawat /pilot/ penerbangan itu hanya menghabiskan waktu 30 tahun saja. Perbedaan tampak begitu besar lebih dari 1.000 kalinya.
Contoh lain yang cukup populer, yaitu paradoks anak kembar, ialah seorang pilot kapal ruang angkasa yang mempunyai saudara kembar dibumi, dia berangkat umpamanya pada usia 0 tahun menuju sebuah bintang yang jaraknya dari bumi sejauh 25 tahun cahaya. Setelah 50 tahun kemudian sipilot tadi kembali kebumi ternyata bahwa saudaranya yang tetap dibumi berusia 49 tahun lebih tua, sedangkan sipilot baru berusia 1 tahun saja. Atau penerbangan yang seharusnya menurut ukuran bumi selama 50 tahun cahaya pulang pergi dirasakan oleh pilot hanya dalam waktu selama 1 tahun saja.
Dari contoh-contoh diatas menunjukkan bahwa jarak atau waktu menjadi semakin mengkerut atau menyusut bila dilalui oleh kecepatan tinggi diatas yang menyamai kecepatan cahaya.
Kembali pada peristiwa Mi'raj Rasulullah bahwa jarak yang ditempuh oleh Malaikat Jibril bersama Nabi Muhammad dengan Buraq menurut ukuran dibumi sejauh radius jagad raya ditambah jarak Sidratul Muntaha pulang pergi ditempuh dalam waktu maksimal 1/2 hari waktu bumi (semalam) atau 1/100.000 waktu Jibril atau sama dengan 10-5 tahun cahaya, yaitu kira-kira sama dengan 9,46 X 10 -23 cm/detik dirasakan oleh Jibril bersama Nabi Muhammad (bandingkan dengan radius sebuah elektron dengan 3 X 19-11 cm) atau kira-kira lebih pendek dari panjang gelombang sinar gamma.
Nah, Barkah yang disebut dalam Qur'an yang melingkupi diri Nabi Muhammad Saw adalah berupa penjagaan total yang melindungi beliau dari berbagai bahaya yang dapat timbul baik selama perjalanan dari bumi atau juga selama dalam perjalanan diruang angkasa, termasuk pencukupan udara bagi pernafasan Rasulullah Saw selama itu dan lain sebagainya.
Jadi, sekarang kita bisa mendeskripsikan tentang kendaraan bernama Buraq ini sedemikian rupa, apakah dia berupa sebuah pesawat ruang angkasa yang memiliki kecepatan diatas kecepatan sinar dan kecepatan UFO ?
Ataukah dia berupa kekuatan yang diberikan Allah kepada diri Rasulullah Saw sehingga Rasul dapat terbang diruang angkasa dengan selamat dan sejahtera, bebas melayang seperti seorang Superman?
Sebagai suatu wahana yang sanggup membungkus dan melindungi jasad Rasulullah sedemikian rupa sehingga sanggup melawan/mengatasi hukum alam dalam hal perjalanan dimensi. Sekaligus didalamnya tersedia cukup udara untuk pernafasan Nabi Muhammad Saw dan penuh dengan monitor-monitor yang memungkinkan Nabi untuk melihat keluar ataupun juga monitor-monitor yang bersifat "Futuristik", yaitu monitor yang memberikan gambaran kepada Rasulullah mengenai keadaan umatnya sepeninggal beliau nantinya.
Bukankah ada banyak juga hadist shahih yang mengatakan bahwa selama perjalanan menuju ke Muntaha itu Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan pemandangan-pemandangan yang luar biasa? Apakah aneh bagi Anda jika Nabi Muhammad Saw telah diperlihatkan oleh Allah (melalui monitor-monitor futuristik tersebut) terhadap apa-apa yang akan terjadi dikemudian hari? Apakah Anda akan mengingkari bahwa jauh setelah sepeninggal Rasul ada banyak sekali manusia-manusia yang mampu meramalkan ataupun melihat masa depan seseorang ?
Dalam dunia komputer kita mengenal virtual reality (VR) yaitu penampakan alam nyata ke dalam dimensi multimedia digital yang sangat interaktif sehingga bagaikan keadaan sesungguhnya. Apakah tidak mungkin Rasulullah telah merasakan fasilitas VR dari Allah Swt untuk mempresentasikan kepada kekasihNya itu surga dan neraka yang dijanjikanNya?
Anda pasti pernah mendengar sebutan "Paranormal" bukan? Jika anda mempercayai semua itu, maka apalah susahnya bagi anda untuk mempercayai bahwa hal itupun terjadi pada diri Rasulullah Saw, hanya saja bedanya bahwa semua itu merupakan gambaran asli dari Allah Swt yang sudah pasti kebenarannya tanpa bercampur dengan hal-hal yang batil. Hal ini juga bisa kita buktikan dengan banyaknya ramalan-ramalan Nabi terhadap keadaan umat Islam setelah beliau tiada dan menjadi kenyataan tanpa sedikitpun meleset? Darimana Rasulullah dapat melakukannya jika tidak diperlihatkan oleh Allah sebelumnya ?
Allah memberikan kebijaksanaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.
(QS. 2:269)
Hikmah dalam ayat 2:269 dan ayat-ayat lainnya, saya artikan sebagai kebijaksanaan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambaNya, kebijaksanaan ini berarti sangat luas, baik dalam bidang ilmu pengetahuan dunia atau akhirat, sebagai perwujudan dari Rahman dan RahimNya.
Didalam Hadist disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw berangkat ke Muntaha dengan ditemani oleh malaikat Jibril yang didalam AlQur'an surah 53:6 dikatakan memiliki akal yang cerdas. Dan dalam perjalanan itu Nabi diberikan kendaraan bernama Buraq yang kecepatannya melebihi kecepatan sinar. Selanjutnya selama perjalanan Nabi banyak bertanya kepada malaikat Jibril tentang apa-apa yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya, ini menunjukkan bahwa Nabi dan Jibril berada dalam jarak yang berdekatan. Tidak mungkinkah Jibril ini yang mengemudikan Buraq untuk menuju ke Muntaha? Dalam kata lain, Jibril sebagai pilot dan Muhammad sebagai penumpang?
Bukankah Muhammad sendiri baru pertama kali itu mengadakan perjalanan ruang angkasa, sementara Jibril telah ratusan atau bahkan jutaan kali melakukannya didalam mengemban wahyu yang diamanatkan oleh Allah? Jika dikatakan Nabi sebagai pilot, dari mana Nabi mengetahui arah tujuannya berikut tata cara pengemudian Buraq ini, apalagi ditambah dengan banyaknya visi-visi alias Virtual Reality yang diberikan oleh Allah kepada beliau selama perjalanan dan mengharuskannya mengajukan beragam pertanyaan kepada Jibril? Namun jika kita kembalikan pada pendapat saya semula bahwa Jibril dalam hal ini berlaku sebagai pilot dan Nabi sebagai penumpang, maka semua pertanyaan dan keraguan yang timbul akan hilang.
Dalam hal ini Jibril adalah pilot terbang berpengalaman, ia juga sangat cerdas, sementara atas diri Nabi sendiri sudah diberikan oleh Allah Barqah disekeliling beliau, sehingga setiap perubahan yang terjadi dalam perjalanan, seperti goyangnya pesawat, tekanan gravitasi yang hilang, udara dan lain sebagainya tidak akan berpengaruh apa-apa pada diri Nabi yang mulia ini. Dan keadaan yang tanpa pengaruh apa-apa itu memungkinkan bagi Nabi untuk mengadakan pertanyaan-pertanyaan atas visi-visi yang dilihatnya itu sekaligus dapat melihatnya secara jelas/Virtual Reality .
Kembali pada Jibril yang senantiasa meminta izin didalam memasuki setiap lapisan langit kepada malaikat penjaga, itu dikarenakan bahwa mereka tidak mengenali Jibril yang berada didalam Buraq itu, sehingga begitu Jibril menjawab, mereka baru bisa mengenali suaranya dan melakukan pendeteksian secara visi keadaan dalam Buraq sehingga nyatalah bahwa yang datang itu benar-benar Jibril.
Didalam Hadist juga disebutkan bahwa malaikat penjaga langit itu juga menanyakan tentang identitas sosok manusia yang dibawa oleh malaikat Jibril, yang tidak lain dari Rasulullah Muhammad Saw. Dan dijelaskan oleh Jibril bahwa Rasulullah Saw diutus oleh Allah dan telah pula diperintahkan untuk naik ke Muntaha. (Hadist mengenai ini diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim dan dinyatakan oleh jumhur ulama dari ahlussunnah sebagai Hadist yang shahih).
Hal ini memang berkesan lucu bagi sebagian orang, apalagi mengingat bahwa Nabi adalah manusia yang paling mulia yang mendapatkan kedudukan terhormat yang bisa dibuktikan dengan bersandingnya nama Allah dan nama beliau dalam dua buah khalimah syahadat yang tidak boleh dicampuri, ditambah atau dikurangi dengan berbagai nama lain karena tiada hak bagi makhluk lainnya mencampuri masalah ini. Namun justru disinilah letak kebesaran Tuhan. Semuanya sengaja dipertunjukkan secara ilmiah kepada Nabi agar beliau dapat membuktikan sendiri betapa ketatnya penjagaan langit itu sebenarnya.
Seperti yang sudah dibahas di halaman artikel "Kajian Israk Miqraj" bahwa Muntaha itu terletak digalaksi terjauh, dimana Adam dulunya diciptakan dan ditempatkan pertama kali bersama Hawa. Tetapi sejak Adam bersama istrinya dan juga Jin serta Iblis diusir oleh Allah dari sana, maka penjagaan terhadap tempat tersebut diperketat sedemikian rupanya, sehingga tidak memungkinkan siapapun juga kecuali para malaikat untuk dapat memasukinya, seperti yang termuat dalam ayat ke-8,9 dan 10 dari surah 72:
"...Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu." (QS. 72:9)
"...kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api." (QS. 72:8)
"...Tetapi sekarang barang siapa yang mencoba mendengarkan tentu akan menjumpai panah api yang mengintai." (QS. 72:9)
Dalam hal ini bisa diasumsikan bahwa yang disebut dengan lapisan langit pada Muntaha itu adalah berupa planet-planet yang terdekat dengan "bumi-muntaha", hal ini saya hubungkan dengan pernyataan Qur'an pada surah 72:9 bahwa Jin atau Iblis itu dapat menduduki beberapa tempat. Mampu menduduki tempat disana artinya mampu berdiam ditempat tersebut, dan karena tempat itu ganda (beberapa tempat), maka jelas tempat itu bukan Muntaha itu sendiri, namun tempat yang terdekat dari Muntaha.
Sesuai dengan kajian saya sebelumnya, bahwa Muntaha itu berupa bumi yang disekitarnya juga terdapat planet-planet, maka planet-planet itulah tempat atau posisi para syaithan itu berdiam dahulunya untuk mencuri dengar berita-berita langit.
Muntaha sendiri berarti "Dihentikan" atau bisa juga kita tafsirkan sebagai tempat terakhir dari semua urusan berlabuh. Tempat yang menjadi perbatasan segala pencapaian kepada Tuhan.
Sidrah berarti "Teratai" yaitu bunga yang berdaun lebar, hidup dipermukaan air kolam atau telaga. Uratnya panjang mencapai tanah dasar air tersebut. Bilamana pasang naik, teratai akan ikut naik, dan bila pasang surut diapun akan turun, sementara uratnya tetap terhujam pada tanah dasar tempatnya bertumbuh.
Teratai yang berdaun lebar menyerupai keadaan planet yang memiliki permukaan luas, sungguh harmonis untuk tempat kehidupan makhluk hidup. Teratai berurat panjang mencapai tanah dasar dimana dia tumbuh tidak mungkin bergerak jauh, menyerupai keadaan planet yang selalu berhubungan dengan matahari darimana dia tidak mungkin bergerak jauh dalam orbit zigzagnya dari garis ekliptik. Dan air dimana teratai berada menyerupai angkasa luas dimana semua planet yang ada mengorbit mengelilingi matahari.
Turun naik teratai dipermukaan air berarti orbit planet mengelilingi matahari berbentuk oval, bujur telur, dimana ada titik Perihelion yaitu titik terdekat pada matahari yang dikitarinya, begitupula ada titik Aphelion, titik terjauh dari matahari. Sewaktu planet berada di Aphelionnya dia bergerak lambat. Keadaan gerak demikian membantu kestabilan orbit setiap planet yang mulanya hanya didasarkan atas kegiatan magnet yang dimilikinya saja.
Allah sendiri tidak berposisi di Muntaha, meskipun Muntaha itu merupakan planet terjauh dan terpinggir dalam bentangan alam semesta sekaligus sebagai dimensi tertinggi, dimana mayoritas malaikat berada disana sembari memuji dan bertasbih kepada Allah, ia hanyalah sebagai suatu tempat ciptaan Allah yang pada hari kiamat kelak akan dileburkan pula dan semua isinya, termasuk para malaikat itu akan mati kecuali siapa yang dikehendakiNya saja (QS. 27:87), hanya Allah sajalah satu-satunya dimensi Tertinggi yang kekal dan abadi (QS. 2:255).
Misteri Segitiga Bermuda
Sebenarnya tempat misteri ini tak benar bila dikatakan segitiga, sebab batas-batas dari petunjuk kapal-kapal atau pesawat terbang yang hilang sudah melebihi dari bentuk segitiga itu. Segitiga itupun hanya merupakan imajinasi saja. Bila kita ambil peta, kita buka di bagian Amerika Tengah, di sana terdapat banyak kepulauan Hindia Barat. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dari Segitiga Bermuda itu, kita tarik garis dari kota Miami ke kota San Juan di Puerto Rico; dari San Juan ke pulau Bermuda; dan kembali ke Miami di daerah Florida, Amerika. Meskipun sebenarnya misteri Segitiga Bermuda ini ômilikö orang Amerika, tak apalah kita turut memperbincangkannya. Sebenarnya tempat semacam ini ada pula di tempat lain, juga di Amerika, yaitu di sebuah danau yang bernama Ontario, bahkan lebih ômengerikanö dari Segitiga Bermuda.
Dari berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air dan dari gejalan ini disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah medan magnetik yang kuat sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau menarik kapal itu sampai ke dasar laut yang dalam.
Tak cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir yang berupa ôlubang di langitö. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. Lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban.
Ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau ôLidah Lautanö. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang tahu.
Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?
Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.
Segitiga Bermuda memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan Karibia merupakan tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan, seperti cahaya-cahaya yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, yang keluar masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi lebih besar dari ikan paus. Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan warna kulit keputihan dan pernah disaksikan oleh dua orang. ôUbur-ubur raksasaö itu seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap energi fisik. Mungkin ôubur-ubur raksasaö itu bukan binatang, melainkan pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut.
Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana.
Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya? Lagipula kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut.
Melihat kenyataan-kenyataan yang ada dan bukti yang dpat dipertahankan itu, timbullah berbagai macam bentuk teori yang mungkin berbeda satu sama lain. Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk membuka misteri hilangnya kapal itu, antara lain: Adanya bahaya alam/gempa yang dapat menarik kapal tersedot. Adanya bermacam-macam arus yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air. Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedot oleh Blue Hole. Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk pusaran dan menyedot kedalamnya. Adanya puting beliung atau pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena dihempaskan. Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang menghubungkan dunia luar dengan dunia lain. Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan peristiwa yang disaksikannya itu, tapi tak ada yang mempercayainya.
Sumber: http://www.geocities.com/area51/dimension/7127/bermuda.html
Dari berbagai kesimpulan, jarum kompas dan peralatan pesawat yang akan hilang selalu mendapat gangguan dan mereka seperti tak melihat air dan dari gejalan ini disimpulkan, di dasar laut sana tentu terdapat sebuah medan magnetik yang kuat sekali, yang sanggup mengganggu kompas atau menarik kapal itu sampai ke dasar laut yang dalam.
Tak cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir yang berupa ôlubang di langitö. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri "Lubang di Langit" ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. Lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban.
Ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau ôLidah Lautanö. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang tahu.
Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?
Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.
Segitiga Bermuda memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan Karibia merupakan tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan, seperti cahaya-cahaya yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, yang keluar masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi lebih besar dari ikan paus. Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan warna kulit keputihan dan pernah disaksikan oleh dua orang. ôUbur-ubur raksasaö itu seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap energi fisik. Mungkin ôubur-ubur raksasaö itu bukan binatang, melainkan pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut.
Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana.
Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya? Lagipula kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut.
Melihat kenyataan-kenyataan yang ada dan bukti yang dpat dipertahankan itu, timbullah berbagai macam bentuk teori yang mungkin berbeda satu sama lain. Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk membuka misteri hilangnya kapal itu, antara lain: Adanya bahaya alam/gempa yang dapat menarik kapal tersedot. Adanya bermacam-macam arus yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air. Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedot oleh Blue Hole. Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk pusaran dan menyedot kedalamnya. Adanya puting beliung atau pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena dihempaskan. Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang menghubungkan dunia luar dengan dunia lain. Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan peristiwa yang disaksikannya itu, tapi tak ada yang mempercayainya.
Sumber: http://www.geocities.com/area51/dimension/7127/bermuda.html
Adam Adalah Makhluk dari Luar Angkasa
Dalam banyak ayat, AlQur'an mengatakan bahwa tempat mula-mula Adam dan Hawa adalah disuatu tempat bernama "Jannah", yang oleh kebanyakan ahli tafsir diterjemahkan sebagai "surga", sebagaimana surga yang dijanjikan untuk orang-orang yang beriman pada hari kemudian. Tetapi benarkah demikian? Tidakkah akan dijumpai beberapa kejanggalan dan menimbulkan masalah yang irrasional dan bertentangan dengan akal pikiran manusia, begitu memasuki pemahaman AlQur'an lebih jauh lagi?
Ada pengertian lain yang lebih tepat untuk penafsiran kata Jannah ketimbang dari penafsiran surga, yaitu "kebun yang subur." Dan memang Jannah dalam bahasa Arab dapat berarti kebun dan dapat juga diartikan sebagai surga.
"Hai Adam ! tinggallah engkau dan istrimu di Jannah serta makanlah oleh kamu berdua apa-apa yang disukai, tetapi janganlah kamu mendekati Syajaratu, karena kamu akan termasuk golongan mereka yang zhalim".
(QS. 7:19)
Iblis jelas sudah ingkar sejak dulu diperintahkan Tuhan untuk sujud pada Adam, tapi kenapa masih ada dalam surga yang suci? Buktinya dia masih bisa merayu Adam dan istrinya untuk mendekati Syajarah yang dalam terjemahan Indonesia, biasanya ditafsirkan sebagai "pohon terlarang dalam surga"
Tapi benarkah didalam Jannah atau kebun itu terdapat sebuah pohon yang terlarang untuk dimakan buahnya oleh Adam dan istrinya?
Mari kita tinjau dulu arti pohon terlarang ini dari ayat aslinya :
Istilah yang dipakai oleh Qur'an untuk menyatakannya adalah dengan Syajaratu atau Syajarah yang selalu ditafsirkan oleh para penafsir Qur'an dengan kata pohon. Padahal tidak demikian adanya.
Istilah Syajaratu memiliki pengertian Pertumbuhan, dan istilah Syajarah berarti Bertumbuh bukan = pohon.
Adapun yang berarti pohon ialah Syajaruh, seperti yang tercantum pada ayat 16/68, 27/60, 36/80 dan 55/6.
Dan dengan pengertian serta perbedaan kedua arti kata itu, maka sekarang bisa diartikan sebagai dilarangnya Adam oleh Tuhan untuk melakukan persetubuhan/pertumbuhan dengan Hawa didalam Jannah tersebut, meskipun waktu itu Hawa sudah menjadi istri dari Adam.
Pertumbuhan itu adalah kata lain untuk pembuahan yang terjadi akibat hubungan suami istri
Karena itulah ayat AlQur'an tidak melarang Adam 'Jangan memakan' atau 'Jangan mengambil buah pohon' tetapi yang dinyatakan kepada Adam adalah 'Jangan mendekati pertumbuhan'.
AlQur'an memang melukiskan kejadian tersebut sedemikian rupanya melalui kalimat-kalimat yang halus dan baik sehingga menjadi sopan dan indah dengan perkataan Syajarah atau Syajaratu yang oleh para penafsir selama ini diartikan dengan pohon.
Mereka dapat dibujuk oleh Iblis agar melakukan persetubuhan tersebut lalu keduanya terjebak dan terbuai akan kenikmatan tersebut sehingga ketika mereka sadar mereka mendapati bahwa tubuh mereka sudah tidak lagi terbungkus dengan pakaian karena pakaian mereka sudah terlempar kesana kemari. Dan ini bersesuaian dengan ayat 7:22 yang menyatakan bahwa setelah mereka merasakan "buah dari pohon itu" yang bisa diartikan "hasil /buah/ dari perbuatan mereka tersebut", mereka tersentak karena menyadari telah dapat melihat aurat masing-masing.
Dan mereka mulai menutupi aurat mereka dengan daun-daun yang ada dikebun tersebut secara refleks, sebab mereka tidak sempat lagi berpikir kemana pakaian mereka sebelumnya terlempar. Reaksi reflek ini dapat saja terjadi karena begitu sadar mereka telah melanggar ketentuan dari Tuhan, saking paniknya mengambil apa saja untuk menutupi keadaan diri masing-masing, untuk selanjutnya Adam meminta ampun kepada Allah atas pelanggarannya itu.
Perbuatan Adam ini dinilai oleh Tuhan sebagai orang yang tidak memiliki kemauan yang kuat untuk memenuhi perintah Allah sebagaimana ayat 20:115, meskipun memang semuanya itu adalah kehendak dari Allah agar Adam turun kebumi dan menjadi khalifah disana.
Dan ini menjadi semacam peringatan keras sekaligus pelajaran berharga bagi kita sebagai anak cucu Adam, bahwa betapa sukarnya untuk mengendalikan hawa nafsu, terutama kepada perempuan alias nafsu syahwat.
"Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari Jannah itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman:"Turunlah!"
(QS: 2:36)
"Turunlah" itu adalah kalimah perintah, dan dalam bahasa Qur'annya adalah "ih bithu" , dan arti sebenarnya adalah : "Turun dari tempat yang tinggi.", seperti dari gunung, dan juga dipakai dengan arti "Pindah dari satu tempat kesatu tempat lain." Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh Qur'an pada turunnya Nabi Nuh dari kapal kedaratan, jatuhnya batu dari tempat tinggi dan lain sebagainya.
Kita melihat bahwa AlQur'an disini juga tidak menjelaskan secara jelas, dimana Adam dan istrinya itu turun dan bertempat tinggal setelah diperintah oleh Allah keluar dari Jannah tersebut. Sehingga tetap akan selalu ada kemungkinan bahwa sebelum Adam berdiam di planet bumi kita ini, Adam dan istrinya telah terlebih dahulu turun dan mendiami bumi-bumi lainnya disemesta alam ini dan berketurunan disana, yang mana keturunan dari mereka ini akan menjadi Adam-adam pertama ditempat-tempat tersebut untuk selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan mereka keplanet bumi ini sebagai bumi terakhir yang belum mereka kunjungi, dan merupakan tempat mereka tinggal selama-lamanya, hingga wafatnya.
Cukup logis jika kita tidak menganggap bahwa Jannah itu sebagai surga yang dijanjikan kepada kita kelak, sebab jika tidak demikian, akan muncul beragam pertanyaan yang tidak terpecahkan, yaitu: Jika memang Iblis telah diusir dari surga oleh Allah sewaktu pertama kali ia ingkar atas perintah Allah kenapa mendadak Iblis bisa menggoda Adam dan Hawa yang masih disurga? Sedemikian tipisnyakah shelter dari surga itu sehingga bisa ditembus oleh Iblis?
Sementara surga itu sendiri sebagaimana yang disyaratkan oleh Qur'an sebagai suatu tempat yang kekal, dimana tidak satupun dari makhluk yang bisa keluar dari dalamnya dan tidak akan ada larangan apa-apa disana karena statusnya adalah sebagai tempat yang suci dan tempat kebebasan.
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya."
(QS. 2:82)
Surga adalah tempat yang bila seseorang telah memasukinya maka tidak akan pernah dikeluarkan lagi (QS. 14:48)
Selanjutnya, Adam dan istrinya dikirim kebumi dengan kendaraan tertentu dari Jannah tersebut yang juga dikitari oleh Barkah (pelindung) di sekeliling mereka sebagaimana juga terjadi pada Nabi Muhammad SAW pada waktu peristiwa Mi'rajnya. Ketika mereka tiba diplanet bumi kita ini, pesawat/kendaraan mereka itu dikandaskan oleh Allah sehingga terpisahlah Adam dan Hawa untuk sekian lamanya sehingga akhirnya mereka kembali berjumpa di padang Arafah, berjarak 25 Km dari kota Mekkah dan 18 Km dari Mina.
Mereka didaratkan terpisah oleh Allah sebagai pelajaran untuk mereka berdua agar dapat belajar mengendalikan hawa nafsu mereka masing-masing sekaligus memberikan kesempatan kepada Adam dan Hawa untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya dibumi ini yang tidak jauh berbeda dengan keadaan sewaktu mereka masih di Jannah. Hal ini dapat kita selami dari lamanya waktu mereka berpisah begitu mereka diturunkan dibumi dari Jannah (menurut salah satu riwayat sekitar 200 tahunan; Wallahu'alam). Di bumi, Adam dan istrinya tidak terlalu kaget dengan lingkungan baru mereka sebab mereka sudah terbiasa dengan lingkungan seperti itu karena memang lingkungan bumi tidak berbeda jauh dengan Jannah tempatnya tinggal pertama kali. Masalah udara contoh lainnya. Jelas bahwa udara ditempat Adam tinggal dulu adalah sama dengan udara dibumi ini sebagai zat pernafasannya, begitupula keadaan tanah tempat mereka berpijak.
Jadi sesungguhnya jauh sebelum manusia melakukan beberapa penjelajahan angkasa seperti Apollo, Nabi Adam dan Hawa adalah dua orang manusia ciptaan pertama Tuhan yang pertama kalinya melakukan perjalanan antar planet, yang selanjutnya diteruskan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai manusia pertama yang merintis penjelajahan ruang angkasa di masa lalu dari keturunan Nabi Adam.
Kesimpulannya arti "Jannah" adalah kebun yang terletak disuatu tempat diluar bumi. Dan ini tidak bertentangan dengan semua ayat Qur'an manapun juga, sebab sebagai suatu tempat yang nyata yang terletak diluar planet bumi, Jannah alias kebun yang subur itu tentunya siapapun masih dapat memasukinya, karena dia tidak bersifat kekal.
Satu hal lainnya yang semakin menguatkan pendapat ini adalah pernyataan pada surah Al-Jin 72:9 :
"...Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu." (QS. 72:9)
Ayat ini dapat kita hubungkan dengan pembahasan kita ini bahwa pada masa lalu, memang benar kaum Malaikat, kaum Jin serta manusia (yang waktu itu Adam dan istrinya) berkumpul dalam suatu tempat yang bernama Jannah yang terletak di suatu tempat dilangit
Di manakah letak Jannah atau tempat tinggal Adam dan istrinya saat dulu di luar bumi itu? apakah dalam planet-planet di atas orbit bumi (seperti Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, dan planet-planet lainnya yang belum ditemukan)? atau terletak di luar galaksi bimisakti kita ini? Adakah disebutkan oleh al-Quran? Dan bisakah kita kesana? Untuk menyibak permasalahannya lebih lanjut bacalah artikel selanjutnya yang berjudul Kajian Israq Miqraj, yang masih ada hubungan dengan artikel ini.
Ada pengertian lain yang lebih tepat untuk penafsiran kata Jannah ketimbang dari penafsiran surga, yaitu "kebun yang subur." Dan memang Jannah dalam bahasa Arab dapat berarti kebun dan dapat juga diartikan sebagai surga.
"Hai Adam ! tinggallah engkau dan istrimu di Jannah serta makanlah oleh kamu berdua apa-apa yang disukai, tetapi janganlah kamu mendekati Syajaratu, karena kamu akan termasuk golongan mereka yang zhalim".
(QS. 7:19)
Iblis jelas sudah ingkar sejak dulu diperintahkan Tuhan untuk sujud pada Adam, tapi kenapa masih ada dalam surga yang suci? Buktinya dia masih bisa merayu Adam dan istrinya untuk mendekati Syajarah yang dalam terjemahan Indonesia, biasanya ditafsirkan sebagai "pohon terlarang dalam surga"
Tapi benarkah didalam Jannah atau kebun itu terdapat sebuah pohon yang terlarang untuk dimakan buahnya oleh Adam dan istrinya?
Mari kita tinjau dulu arti pohon terlarang ini dari ayat aslinya :
Istilah yang dipakai oleh Qur'an untuk menyatakannya adalah dengan Syajaratu atau Syajarah yang selalu ditafsirkan oleh para penafsir Qur'an dengan kata pohon. Padahal tidak demikian adanya.
Istilah Syajaratu memiliki pengertian Pertumbuhan, dan istilah Syajarah berarti Bertumbuh bukan = pohon.
Adapun yang berarti pohon ialah Syajaruh, seperti yang tercantum pada ayat 16/68, 27/60, 36/80 dan 55/6.
Dan dengan pengertian serta perbedaan kedua arti kata itu, maka sekarang bisa diartikan sebagai dilarangnya Adam oleh Tuhan untuk melakukan persetubuhan/pertumbuhan dengan Hawa didalam Jannah tersebut, meskipun waktu itu Hawa sudah menjadi istri dari Adam.
Pertumbuhan itu adalah kata lain untuk pembuahan yang terjadi akibat hubungan suami istri
Karena itulah ayat AlQur'an tidak melarang Adam 'Jangan memakan' atau 'Jangan mengambil buah pohon' tetapi yang dinyatakan kepada Adam adalah 'Jangan mendekati pertumbuhan'.
AlQur'an memang melukiskan kejadian tersebut sedemikian rupanya melalui kalimat-kalimat yang halus dan baik sehingga menjadi sopan dan indah dengan perkataan Syajarah atau Syajaratu yang oleh para penafsir selama ini diartikan dengan pohon.
Mereka dapat dibujuk oleh Iblis agar melakukan persetubuhan tersebut lalu keduanya terjebak dan terbuai akan kenikmatan tersebut sehingga ketika mereka sadar mereka mendapati bahwa tubuh mereka sudah tidak lagi terbungkus dengan pakaian karena pakaian mereka sudah terlempar kesana kemari. Dan ini bersesuaian dengan ayat 7:22 yang menyatakan bahwa setelah mereka merasakan "buah dari pohon itu" yang bisa diartikan "hasil /buah/ dari perbuatan mereka tersebut", mereka tersentak karena menyadari telah dapat melihat aurat masing-masing.
Dan mereka mulai menutupi aurat mereka dengan daun-daun yang ada dikebun tersebut secara refleks, sebab mereka tidak sempat lagi berpikir kemana pakaian mereka sebelumnya terlempar. Reaksi reflek ini dapat saja terjadi karena begitu sadar mereka telah melanggar ketentuan dari Tuhan, saking paniknya mengambil apa saja untuk menutupi keadaan diri masing-masing, untuk selanjutnya Adam meminta ampun kepada Allah atas pelanggarannya itu.
Perbuatan Adam ini dinilai oleh Tuhan sebagai orang yang tidak memiliki kemauan yang kuat untuk memenuhi perintah Allah sebagaimana ayat 20:115, meskipun memang semuanya itu adalah kehendak dari Allah agar Adam turun kebumi dan menjadi khalifah disana.
Dan ini menjadi semacam peringatan keras sekaligus pelajaran berharga bagi kita sebagai anak cucu Adam, bahwa betapa sukarnya untuk mengendalikan hawa nafsu, terutama kepada perempuan alias nafsu syahwat.
"Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari Jannah itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman:"Turunlah!"
(QS: 2:36)
"Turunlah" itu adalah kalimah perintah, dan dalam bahasa Qur'annya adalah "ih bithu" , dan arti sebenarnya adalah : "Turun dari tempat yang tinggi.", seperti dari gunung, dan juga dipakai dengan arti "Pindah dari satu tempat kesatu tempat lain." Hal ini sama dengan yang dikatakan oleh Qur'an pada turunnya Nabi Nuh dari kapal kedaratan, jatuhnya batu dari tempat tinggi dan lain sebagainya.
Kita melihat bahwa AlQur'an disini juga tidak menjelaskan secara jelas, dimana Adam dan istrinya itu turun dan bertempat tinggal setelah diperintah oleh Allah keluar dari Jannah tersebut. Sehingga tetap akan selalu ada kemungkinan bahwa sebelum Adam berdiam di planet bumi kita ini, Adam dan istrinya telah terlebih dahulu turun dan mendiami bumi-bumi lainnya disemesta alam ini dan berketurunan disana, yang mana keturunan dari mereka ini akan menjadi Adam-adam pertama ditempat-tempat tersebut untuk selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan mereka keplanet bumi ini sebagai bumi terakhir yang belum mereka kunjungi, dan merupakan tempat mereka tinggal selama-lamanya, hingga wafatnya.
Cukup logis jika kita tidak menganggap bahwa Jannah itu sebagai surga yang dijanjikan kepada kita kelak, sebab jika tidak demikian, akan muncul beragam pertanyaan yang tidak terpecahkan, yaitu: Jika memang Iblis telah diusir dari surga oleh Allah sewaktu pertama kali ia ingkar atas perintah Allah kenapa mendadak Iblis bisa menggoda Adam dan Hawa yang masih disurga? Sedemikian tipisnyakah shelter dari surga itu sehingga bisa ditembus oleh Iblis?
Sementara surga itu sendiri sebagaimana yang disyaratkan oleh Qur'an sebagai suatu tempat yang kekal, dimana tidak satupun dari makhluk yang bisa keluar dari dalamnya dan tidak akan ada larangan apa-apa disana karena statusnya adalah sebagai tempat yang suci dan tempat kebebasan.
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya."
(QS. 2:82)
Surga adalah tempat yang bila seseorang telah memasukinya maka tidak akan pernah dikeluarkan lagi (QS. 14:48)
Selanjutnya, Adam dan istrinya dikirim kebumi dengan kendaraan tertentu dari Jannah tersebut yang juga dikitari oleh Barkah (pelindung) di sekeliling mereka sebagaimana juga terjadi pada Nabi Muhammad SAW pada waktu peristiwa Mi'rajnya. Ketika mereka tiba diplanet bumi kita ini, pesawat/kendaraan mereka itu dikandaskan oleh Allah sehingga terpisahlah Adam dan Hawa untuk sekian lamanya sehingga akhirnya mereka kembali berjumpa di padang Arafah, berjarak 25 Km dari kota Mekkah dan 18 Km dari Mina.
Mereka didaratkan terpisah oleh Allah sebagai pelajaran untuk mereka berdua agar dapat belajar mengendalikan hawa nafsu mereka masing-masing sekaligus memberikan kesempatan kepada Adam dan Hawa untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya dibumi ini yang tidak jauh berbeda dengan keadaan sewaktu mereka masih di Jannah. Hal ini dapat kita selami dari lamanya waktu mereka berpisah begitu mereka diturunkan dibumi dari Jannah (menurut salah satu riwayat sekitar 200 tahunan; Wallahu'alam). Di bumi, Adam dan istrinya tidak terlalu kaget dengan lingkungan baru mereka sebab mereka sudah terbiasa dengan lingkungan seperti itu karena memang lingkungan bumi tidak berbeda jauh dengan Jannah tempatnya tinggal pertama kali. Masalah udara contoh lainnya. Jelas bahwa udara ditempat Adam tinggal dulu adalah sama dengan udara dibumi ini sebagai zat pernafasannya, begitupula keadaan tanah tempat mereka berpijak.
Jadi sesungguhnya jauh sebelum manusia melakukan beberapa penjelajahan angkasa seperti Apollo, Nabi Adam dan Hawa adalah dua orang manusia ciptaan pertama Tuhan yang pertama kalinya melakukan perjalanan antar planet, yang selanjutnya diteruskan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai manusia pertama yang merintis penjelajahan ruang angkasa di masa lalu dari keturunan Nabi Adam.
Kesimpulannya arti "Jannah" adalah kebun yang terletak disuatu tempat diluar bumi. Dan ini tidak bertentangan dengan semua ayat Qur'an manapun juga, sebab sebagai suatu tempat yang nyata yang terletak diluar planet bumi, Jannah alias kebun yang subur itu tentunya siapapun masih dapat memasukinya, karena dia tidak bersifat kekal.
Satu hal lainnya yang semakin menguatkan pendapat ini adalah pernyataan pada surah Al-Jin 72:9 :
"...Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu." (QS. 72:9)
Ayat ini dapat kita hubungkan dengan pembahasan kita ini bahwa pada masa lalu, memang benar kaum Malaikat, kaum Jin serta manusia (yang waktu itu Adam dan istrinya) berkumpul dalam suatu tempat yang bernama Jannah yang terletak di suatu tempat dilangit
Di manakah letak Jannah atau tempat tinggal Adam dan istrinya saat dulu di luar bumi itu? apakah dalam planet-planet di atas orbit bumi (seperti Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, dan planet-planet lainnya yang belum ditemukan)? atau terletak di luar galaksi bimisakti kita ini? Adakah disebutkan oleh al-Quran? Dan bisakah kita kesana? Untuk menyibak permasalahannya lebih lanjut bacalah artikel selanjutnya yang berjudul Kajian Israq Miqraj, yang masih ada hubungan dengan artikel ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Arsip
-
▼
2005
(28)
-
▼
August
(12)
- Bangsa Maya Menyingkap Peristiwa Besar
- Rakaman suara manusia di perut bumi oleh Dr. Azzac...
- Makhluk Asing dari Planet Cyrius
- Perhitungan computer memprediksikan pembalikan day...
- Berasal dari Manakah Minyak Bumi itu?
- Monumen Pagoda Jinling
- Piramida Mesir: Mahakarya Manusia Raksasa
- Peradaban Prasejarah yang Musnah
- Apakah dalam Kitab Suci Tersembunyi Kode Rahasia?
- Kode Rahasia Kitab: Segalanya sedang Memilih Masa...
- Rahasia Ramalan Bangsa Hopi
- Ramalan Edgar Cayce tentang Masa Depan
-
▼
August
(12)